Ni Luh Djelantik Kritik Sistem Bonus Ojol: Mereka Bukan Robot!

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 30 Jan 2025, 10:36
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Dewi Ageng Pengemudi Ojol Dewi Ageng Pengemudi Ojol (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Sistem target yang diterapkan oleh Gojek kembali mendapat sorotan. Kali ini, kritik datang dari senator DPD RI Dapil Bali, Niluh Djelantik, yang menyuarakan keprihatinannya terhadap beban kerja para mitra pengemudi ojek online.

Melalui akun Instagram pribadinya, ia menyoroti target 30 perjalanan (trip) yang harus diselesaikan pengemudi demi mendapatkan bonus sebesar Rp 80.000.

"MEMANUSIAKAN MANUSIA, mereka bukan robot dan semua pengabdian mereka yang menjadikan kalian besar seperti hari ini. Kepada pemegang kebijakan @gojekindonesia, mewakili seluruh mitra pengemudi, Mbok Niluh meminta dengan hormat agar sistem target dapat dikaji ulang dan direvisi,” tulisnya di Instagram.

Niluh menegaskan bahwa kondisi jalan di Indonesia tidak selalu mendukung pencapaian target tersebut, mengingat kemacetan dan berbagai kendala lain di lapangan. Ia mengingatkan bahwa para pengemudi adalah aset utama Gojek dan meminta perusahaan untuk mempertimbangkan kesejahteraan mereka.

Ni Luh Djelantik Senator DPD RI Dapil Bali <b>(Instagram)</b> Ni Luh Djelantik Senator DPD RI Dapil Bali (Instagram)

"Bayangkan driver seharian di jalanan demi menghidupi keluarganya lalu mengalami seperti yang dialami @dewiaweng? Pengemudi adalah aset terbesar kalian. Jika tidak ada mereka, darimana pemasukan kalian?" ungkapnya.

Kritik Niluh Djelantik muncul setelah salah satu pengemudi, Dewi Ageng, membagikan pengalamannya saat berusaha menyelesaikan target perjalanan. Dalam unggahan di akun Instagram Niluh, Dewi mengungkapkan kesulitannya dalam mencapai target yang ditentukan oleh aplikasi.

"Om swastiastu. Memang agak susah ya bekerja sama dengan aplikasi. Hari ini saya pasang flight ke utara berharap bisa dapat bonus. Kalau selesaikan 30 trip dapat bonus Rp 80.000," kata Dewi.

"Dari siang orderannya lumayan kencang, antar sampai masuk lagi. Masuk-masuk malam itu mulai jeda. Jedanya sedikit jeda, terus satu jam mau waktunya habis di jam 10 kan. Saya satu jam digantung. Sudah kayak hubungan aja ya, satu jam digantung," lanjutnya.

Dewi Ageng Pengemudi Ojol <b>(Instagram)</b> Dewi Ageng Pengemudi Ojol (Instagram)

Keluhan Dewi mencerminkan tantangan yang dihadapi banyak pengemudi ojek online, di mana mereka harus bersaing dengan waktu dan sistem algoritma aplikasi untuk bisa memperoleh bonus yang menjadi tambahan penghasilan mereka.

Melalui unggahan ini, Niluh Djelantik berharap Gojek Indonesia dapat segera mengevaluasi sistem target perjalanan dan bonus yang diterapkan. Ia menegaskan bahwa kritik ini disampaikan sebagai bentuk kepedulian terhadap perusahaan dan mitra pengemudinya.

"Mbok Niluh adalah salah satu pelanggan setia Gojek Indonesia, Mbok memberikan masukan karena Mbok sayang pada kalian. Mbok Niluh tunggu respon dari kalian."

Sejauh ini, pihak Gojek belum memberikan tanggapan resmi terkait kritik yang disampaikan oleh Niluh Djelantik maupun pengalaman Dewi Ageng. Para mitra pengemudi berharap adanya perubahan kebijakan yang lebih adil agar kesejahteraan mereka tetap terjaga.

x|close