Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan bahwa TNI dan Polri memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keamanan dan stabilitas negara.
Dalam Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2025, ia menekankan bahwa kekuasaan yang dimiliki oleh aparat keamanan harus diimbangi dengan pengabdian dan pengorbanan yang tinggi.
Presiden Prabowo mengingatkan bahwa rakyat adalah pihak yang memberikan mandat kepada TNI dan Polri untuk menjaga keamanan nasional. Oleh karena itu, kepercayaan tersebut harus dijaga dengan penuh tanggung jawab.
"Rakyat yang menggaji saudara, rakyat yang melengkapi saudara dari ujung kaki sampai ke ujung kepala, rakyat yang memberi makan kepada tentara dan polisi," ujarnya.
Baca Juga: 34 Tim Bakal Rebutkan Kejuaraan Sepakbola Piala Prabowo 2025
Menurutnya, karena kepercayaan besar ini, rakyat juga menuntut dedikasi yang sangat tinggi dari setiap anggota TNI dan Polri. Pengorbanan bahkan harus menjadi bagian dari jiwa seorang prajurit dan anggota kepolisian, karena tugas mereka menyangkut kepentingan seluruh bangsa.
Makna Pangkat dalam Institusi Keamanan
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo juga menjelaskan bahwa pangkat yang disandang oleh setiap personel TNI dan Polri bukan sekadar simbol kehormatan, melainkan amanah besar yang harus dipertanggungjawabkan.
"Kalau saudara-saudara berani memakai pangkat jenderal, artinya saudara harus yang pertama berani memberi nyawa saudara untuk kepentingan bangsa dan negara," tegasnya.
Baca Juga: Presiden Prabowo Bakal Berikan Arahan di Rapim TNI-Polri Sore Ini
Ia menekankan bahwa pangkat yang diberikan kepada seorang prajurit adalah bukti bahwa rakyat mempercayakan masa depan bangsa kepadanya. Oleh karena itu, setiap pemegang pangkat harus siap berkorban dan mengutamakan kepentingan negara di atas segalanya.
Komitmen dalam Menegakkan Kedaulatan
Presiden Prabowo juga menyoroti bahwa kedaulatan negara tidak akan berarti apa-apa tanpa penegakan hukum yang kuat. Ia menegaskan bahwa salah satu indikator negara yang gagal adalah ketika aparat pertahanan dan keamanannya tidak mampu menjalankan tugasnya dengan baik.
"Ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal," katanya.
Menurutnya, tugas utama TNI dan Polri adalah memastikan bahwa setiap kebijakan negara dapat diterapkan dengan efektif demi kesejahteraan masyarakat dan stabilitas nasional.
Dukungan Penuh untuk TNI-Polri
Mengakhiri sambutannya, Presiden Prabowo menegaskan komitmennya untuk terus mendukung TNI dan Polri dalam menjalankan tugasnya. Ia mengapresiasi seluruh jajaran pimpinan yang telah bekerja keras dalam menjaga stabilitas negara.