Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto, didampingi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto, menghadiri Rapat Pimpinan (Rapim) TNI-Polri 2025 yang diselenggarakan di Jakarta, Kamis, 30 Januari 2025.
Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menyoroti tanda-tanda suatu negara yang dianggap gagal.
"Saudara-saudara sekalian, biasanya ciri khas negara yang gagal adalah tentara dan polisi yang gagal," ujar Presiden dalam Rapim TNI-Polri 2025 di bilangan Dharmawangsa, Jakarta.
Baca Juga: 34 Tim Bakal Rebutkan Kejuaraan Sepakbola Piala Prabowo 2025
Lebih lanjut, Presiden mengingatkan para perwira yang hadir mengenai tanggung jawab besar yang diamanatkan oleh rakyat kepada TNI dan Polri.
"Tentara dan polisi adalah bagian dari suatu negara yang memiliki suatu kekuasaan khusus. Tentara dan polisi diberi kekuasaan oleh negara untuk memegang monopoli fisik, monopoli senjata," tegasnya.
"Kekuasaan ini sangat besar, rakyat yang mempercayakan kekuasaan ini kepada saudara-saudara sekalian," sambung Presiden.
Baca Juga: Soal Hasil Survei Tingkat Kepuasan Pemerintahan Prabowo, Ini Respons Ketua DPR
Selain itu, Presiden Prabowo menekankan bahwa sumber gaji personel TNI-Polri berasal dari rakyat, sehingga pengabdian tertinggi mereka pun harus ditujukan kepada rakyat.
"Dengan kepercayaan yang demikian besar, dengan menyerahkan kekuasaan kepada saudara-saudara, diharapkan, dituntut dari saudara-saudara pengabdian yang setinggi-tingginya," ujar Presiden.
Ia juga menambahkan bahwa menjadi bagian dari TNI dan Polri berarti siap mengabdikan jiwa dan raga sepenuhnya untuk bangsa dan negara.