Profil Salwan Momika, Pria Pembakar Alquran yang Ditembak Mati di Swedia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jan 2025, 05:00
thumbnail-author
Alber Laia
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Salwan Momika. Salwan Momika. (tangkapan layar X)

Ntvnews.id, Jakarta - Salwan Momika, pria asal Irak yang sempat menggemparkan dunia karena aksi provokatifnya membakar Alquran di Swedia, dilaporkan tewas akibat luka tembak di apartemennya di Sodertalje, Swedia, pada Rabu malam, 29 Januari 2025.

Kematian Momika menambah babak baru dalam kontroversi yang menyelimuti kehidupannya selama beberapa tahun terakhir.

Baca JugaPembakar Al Quran Viral, Salwan Momika Tewas Ditembak di Swedia

Menurut laporan media setempat, Momika sedang melakukan siaran langsung di TikTok ketika insiden penembakan terjadi.

Dalam siaran tersebut, ia terlihat berbicara kepada para pengikutnya sebelum tiba-tiba terdengar suara tembakan. Tayangan langsung itu pun segera terputus, meninggalkan para penontonnya dalam kebingungan.

Ilustrasi Penembakan Ilustrasi Penembakan

Pihak berwenang Swedia segera turun tangan, mengamankan lokasi kejadian dan memulai penyelidikan. Namun, hingga saat ini, belum ada keterangan resmi dari kepolisian mengenai detail kejadian dan kemungkinan motif di balik penembakan ini.

Salwan Momika lahir pada 23 Juni 1986 di Irak. Awalnya, ia menganut agama Kristen sebelum kemudian menyatakan dirinya sebagai seorang ateis.

Sebelum hijrah ke Swedia, ia diketahui pernah bergabung dengan Pasukan Mobilisasi Populer (PMF) di Irak untuk melawan kelompok ISIS. Namun, keterlibatannya dalam organisasi ini menjadi salah satu faktor yang mempersulit permohonan suaka dan izin tinggal permanennya di Swedia.

Permohonan izin tinggal Momika ditolak setelah pihak berwenang menemukan bahwa ia memberikan informasi yang tidak akurat terkait keterlibatannya dengan Brigade Imam Ali, salah satu unit dalam PMF. Meski demikian, ia tetap tinggal di Swedia dan semakin dikenal karena aksinya yang kontroversial.

Nama Salwan Momika mulai menjadi perhatian internasional pada tahun 2023 ketika ia menggelar serangkaian demonstrasi di Swedia, di mana ia membakar dan menodai Alquran. Aksinya ini mendapat perlindungan hukum dari otoritas Swedia atas dasar kebebasan berekspresi, meskipun menuai kecaman keras dari berbagai negara Muslim dan memicu aksi protes besar-besaran.

Akibat perbuatannya, Momika dikenai dakwaan atas tuduhan "penghasutan terhadap kelompok etnis atau nasional". Proses hukum terhadapnya berlangsung selama berbulan-bulan, dengan putusan yang dijadwalkan akan dibacakan pada 30 Januari 2025, sehari setelah kematiannya.

x|close