Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti, menjelaskan alasan pelibatan sekolah swasta dalam Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) yang akan menggantikan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada 2025.
Dalam konferensi pers di Jakarta, Jumat, Abdul Mu'ti menegaskan bahwa seluruh anak yang bersekolah, baik di negeri maupun swasta, tetap merupakan bagian dari anak Indonesia.
"Jadi, jangan ada pemahaman bahwa mereka yang belajar di swasta ini tidak bagian dari anak Indonesia, dan hak mereka juga dijamin melalui Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional," ujarnya.
Baca juga: Kemendikdasmen Libatkan Sekolah Swasta Berpartisipasi dalam SPMB
Alasan Pelibatan Sekolah Swasta dalam SPMB
Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa kapasitas sekolah negeri terbatas, sehingga pelibatan sekolah swasta dalam SPMB bertujuan untuk memastikan seluruh anak mendapatkan pendidikan yang layak.
Bagi siswa yang tidak diterima di sekolah negeri, mereka dapat mengakses pendidikan di sekolah swasta.
"Nah, sekolah-sekolah swasta ini tentu saja memang sebagian ada yang biayanya lebih tinggi daripada sekolah negeri. Tapi, ada juga swasta yang biayanya juga tidak selalu lebih tinggi daripada negeri," katanya.
Untuk mengatasi kendala biaya, pemerintah berkoordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) agar sekolah swasta bisa mendapatkan bantuan, sehingga tidak terlalu membebani orang tua siswa.
"Ternyata, tadi sudah ada Peraturan Mendagri yang menyebutkan bahwa sekolah swasta dapat dibantu oleh pemerintah. Jadi, ini bukan kebijakan sama sekali baru ternyata, dan itu sudah (dari) tahun 2023," jelasnya.
Tanggapan dari Kemendagri
Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian, menyatakan bahwa pihaknya akan meninjau daerah-daerah yang telah memberikan hibah atau bantuan kepada sekolah swasta.
Keputusan ini akan disesuaikan dengan kemampuan fiskal masing-masing daerah.
"Sehingga publik bisa menilai kepala daerahnya, perhatiannya seperti apa kepada anak-anak muda, murid-murid ya, bukan hanya yang negeri, tapi juga yang swasta," ujar Tito Karnavian.
(Sumber: Antara)