Panglima TNI soal Prajurit TNI Serang Warga di Deli Serdang: Kita Kasih Punishment

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 31 Jan 2025, 15:37
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2024). Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat diwawancarai di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (3/9/2024). (Dok.Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Puluhan prajurit TNI menyerang warung dan merusak kendaraan warga di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, Rabu, 29 Januari 2025. Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto berjanji memberikan hukuman bagi prajurit yang melakukan penyerangan.

"Kalau yang melanggar seperti tadi itu (kasus Deli Serdang) ya kita kasih punishment," ujar Agus di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jumat, 31 Januari 2025.

Agus mengatakan, TNI menerapkan sistem reward and punishment kepada setiap anggotanya. Apabila prajurit bermasalah, bakal dihukum. Sementara anggota yang berprestasi, bakal mendapatkan penghargaan.

"Kalau prajurit yang berprestasi kita akan kasih reward, kita akan kasih sekolah, mungkin mendahului dari teman-temannya, kemudian juga mungkin bisa melaksanakan operasi ke luar negeri, reward-nya seperti itu," kata dia.

Menurut Agus, TNI berkomitmen untuk menjaga hubungan baik dengan rakyat. Hal ini ia sampaikan merespons berulangnya kasus kekerasan prajurit TNI terhadap warga sipil di Deli Serdang.

Ia lantas mengutip hasil survei terkini yang menunjukkan TNI sebagai lembaga negara dengan citra tertinggi di mata rakyat.

"Terima kasih dari Kompas sudah menyatakan kalau TNI kepuasan masyarakat 94,2 (persen). Itu akan kita pertahankan," ucap Agus.

Sebelumnya, 40 prajurit TNI dari Resimen Arhanud-2/SSM menyerang warung warga di Desa Durin Simbelang, Kecamatan Pancur Batu, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Rabu, 29 Januari 2025. Akibatnya, tiga sepeda motor dan satu mobil milik warga rusak. Serangan disebut bermula dari aksi balas dendam para prajurit TNI, karena ada satu anggotanya yang dikeroyok warga sebelum kejadian.

Peristiwa ini terjadi tak lama usai kejadian serupa pada akhir 2024 lalu di mana puluhan anggota TNI juga terlibat bentrok dengan warga sekitar akibat cekcok soal geng motor.

x|close