Ntvnews.id, Jakarta - Ketegangan di perbatasan Lebanon-Israel terus meningkat setelah Tentara Israel kembali melakukan 15 pelanggaran baru terhadap perjanjian gencatan senjata, pada Kamis, 30 Januari 2025.
Dengan tambahan pelanggaran ini, jumlah total pelanggaran yang dilakukan sejak gencatan senjata mulai berlaku 66 hari lalu mencapai 823, menurut laporan Anadolu yang mengutip Kantor Berita Nasional Lebanon.
Baca Juga: Drone Milik Israel Serang Warga Lebanon, 5 Orang Luka-luka
Pelanggaran terbaru yang dilakukan Israel terkonsentrasi di beberapa wilayah di Lebanon selatan, termasuk Marjayoun, Bint Jbeil, Hasbaya di Provinsi Nabatieh, serta distrik Tyre di Provinsi Selatan.
Serangan Israel yang meluluhlantakkan sejumlah bangunan di Lebanon. (ANTARA)
Di Marjayoun, serangan pesawat nirawak Israel mengakibatkan dua warga sipil mengalami luka ringan setelah bom dijatuhkan di dekat sepeda motor mereka di pinggiran desa Tallouseh.
Selain itu, pesawat nirawak Israel juga menargetkan tim penyelamat Pertahanan Sipil Lebanon di desa Taybeh saat mereka menggunakan ekskavator untuk mencari korban di bawah reruntuhan.
Akibatnya, tim penyelamat harus mundur demi keselamatan mereka, sementara mesin ekskavator terbakar terkena serangan.
Tentara Israel juga meluncurkan bom suar di atas desa Al-Aadaissah, melakukan pembongkaran rumah dan bangunan di Kfarkela dan Tallouseh, serta menghancurkan properti di desa Markaba menggunakan buldoser dan senjata mesin.
Selain itu, sebuah rudal anti-pesawat Israel dilaporkan meledak di atas desa Majdal Zoun, sementara pasukan Israel membakar peternakan ayam di dekat Nzala Tal Nahas di desa Deir Mimas.