Seorang Profesor Ramalkan Masa Depan Jepang Dampak Dari krisis Seks

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Feb 2025, 09:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Jepang Jepang (Istimewa)

Ntvnews.id, Tokyo - Dalam beberapa waktu terakhir, angka kelahiran di Jepang terus menurun secara signifikan. Jika tren ini berlanjut, maka pada tahun 2720, diperkirakan hanya akan ada satu anak di bawah usia 14 tahun di seluruh negeri.

Dilansir dari Independent, Minggu, 2 Februari 2025, menyebut temuan ini berasal dari penelitian Hiroshi Yoshida, seorang profesor di Pusat Penelitian Ekonomi dan Masyarakat Lanjut Usia, Universitas Tohoku. Untuk menyoroti penurunan tingkat kesuburan di Jepang, ia menciptakan jam konseptual yang menampilkan data real-time tentang jumlah anak di negara tersebut.

Jam ini menampilkan jumlah anak dalam suatu waktu serta data dari tahun-tahun sebelumnya. Japan Times melaporkan bahwa Yoshida telah menjalankan proyek ini sejak April 2012.

Baca Juga: Tumbangkan Jepang, Ini Kata Pelatih Timnas Futsal Indonesia

Berdasarkan perhitungan yang dibuatnya, hanya akan ada satu anak tersisa di Jepang pada 5 Januari 2720, atau sekitar 695 tahun dari sekarang.

Prediksi ini diperoleh dari tingkat penurunan tahunan populasi anak-anak, yang menurut data terbaru mengalami penurunan sebesar 2,3%. Hal ini menyebabkan proyeksi tentang jumlah anak di Jepang maju 100 tahun lebih cepat dibandingkan prediksi yang dibuat pada 2023.

Menurut Yoshida, perkiraan ini dibuat untuk meningkatkan kesadaran mengenai cepatnya penurunan populasi di Jepang, khususnya dalam hal angka kelahiran yang terus menurun.

Baca Juga: 11 WNI Ditangkap di Jepang Atas Dugaan Pembunuhan

Saat ini, jumlah kelahiran di Jepang telah mencapai titik terendah. Dari Januari hingga Juni tahun lalu, hanya tercatat 350.074 kelahiran, mengalami penurunan 5,7% dibandingkan periode yang sama pada 2023.

Selain itu, angka kelahiran sepanjang 2023 juga turun dibandingkan 2022, dengan penurunan 3,6% atau 13.890 kelahiran lebih sedikit.

Pemerintah Jepang telah mengambil berbagai langkah untuk mengatasi penurunan angka kelahiran, karena para pemimpin negara menganggap fenomena ini sebagai masalah serius yang perlu segera ditangani.

x|close