Buntut Pungli WN China, Semua Pejabat Imigrasi Soetta Dicopot

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Feb 2025, 07:58
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Wakapolri, Agus Andrianto Wakapolri, Agus Andrianto (Istimewa)

Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan mengambil tindakan tegas dengan mencopot sejumlah pejabat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) menyusul dugaan kasus pemerasan atau pungutan liar (pungli) terhadap warga negara China.

Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan (Imipas), Agus Andrianto, mengonfirmasi adanya sanksi pencopotan tersebut. Ia juga menyatakan bahwa pejabat yang dicopot telah digantikan dengan orang-orang baru.

Menurut Agus, keputusan ini diambil setelah adanya laporan dari masyarakat. Berdasarkan hasil pemeriksaan tim internal, ditemukan sejumlah data yang mengidentifikasi pejabat Imigrasi yang diduga terlibat dalam praktik pungli.

Baca Juga: 6 Perubahan Besar Aturan Imigrasi di Era Trump dan Dampaknya

"Langsung kami tarik semua yang ada di data dari penugasan di Soetta, kami ganti," ujarnya, Sabtu, 1 Februari 2025.

Mantan Wakapolri itu juga menegaskan bahwa dirinya tidak akan ragu untuk memberikan sanksi kepada bawahannya jika terbukti melakukan pelanggaran. Namun, ia enggan mengungkap nama-nama pejabat Imigrasi yang telah dicopot.

"Sedang dalam proses pemeriksaan internal," jelasnya.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Republik Rakyat Tiongkok (China) telah mengirimkan surat untuk menjalin koordinasi dengan Direktorat Jenderal Protokol dan Konsuler Kementerian Luar Negeri Indonesia, Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan, serta Direktorat Jenderal Urusan Asia Pasifik dan Afrika.

Dalam surat tersebut disebutkan bahwa sejumlah warga negara China menjadi korban pemerasan oleh petugas di Bandara Internasional Jakarta. Sepanjang Februari 2024 hingga Januari 2025, terungkap sedikitnya 44 kasus pemerasan, dengan jumlah total sekitar Rp32,75 juta yang telah dikembalikan kepada lebih dari 60 warga negara China.

x|close