Ntvnews.id, Kairo - Ribuan warga Mesir menggelar aksi unjuk rasa di dekat perbatasan Rafah, yang menjadi penghubung antara Mesir dan Jalur Gaza. Demonstrasi ini merupakan bentuk penolakan terhadap rencana Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk memindahkan warga Gaza ke Mesir dan Yordania.
Sebelumnya, Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi telah dengan tegas menolak gagasan Trump yang menyebut Mesir akan menerima warga Palestina yang direlokasi dari Jalur Gaza, yang terus dilanda konflik berkepanjangan. Al-Sisi bahkan sempat menyatakan bahwa rakyat Mesir akan turun ke jalan untuk menunjukkan penolakan mereka terhadap ide tersebut.
Dilansir dari Reuters, Minggu, 2 Februari 2025, para demonstran yang berkumpul di dekat perbatasan Rafah meneriakkan slogan "Hidup Mesir" sembari mengibarkan bendera nasional Mesir dan Palestina.
Baca Juga: Trump Tegaskan Mesir dan Yordania Siap Terima Pengungsi Palestina dari Gaza
"Kami mengatakan tidak pada pengungsian apa pun dari Palestina atau Gaza dengan mengorbankan Mesir, di tanah Sinai," tegas seorang warga Sinai bernama Gazy Saeed dalam aksi protes yang berlangsung pada Jumat, 31 Januari 2025.
Menurut sumber keamanan Mesir yang dikutip Reuters, kelompok yang dekat dengan Al-Sisi mengerahkan bus-bus untuk mengangkut para demonstran ke dekat perbatasan Rafah, area yang biasanya memiliki pembatasan ketat bagi warga sipil.
Sumber keamanan tersebut juga menyatakan bahwa aksi protes ini mencerminkan ketidaksetujuan tidak hanya dari para pemimpin Kairo, tetapi juga dari masyarakat umum, terhadap rencana Trump untuk merelokasi warga Gaza.
Pekan lalu, Trump mengusulkan gagasan untuk "membersihkan" Gaza setelah perang berkepanjangan antara Israel dan Hamas yang telah berlangsung lebih dari 15 bulan. Menurutnya, konflik tersebut telah membuat Gaza menjadi seperti "zona kehancuran."
Pada Senin, 27 Januari 2025, Trump kembali menegaskan keinginannya untuk memindahkan warga Palestina dari Jalur Gaza ke tempat yang dianggapnya "lebih aman," seperti Mesir atau Yordania.
Baca Juga: Detik-detik Presiden Erdogan Walk Out saat Prabowo Pidato Soal Palestina di KTT D-8 Mesir
Namun, gagasan tersebut langsung ditolak oleh pemerintah Mesir dan Yordania. Meski demikian, pada Kamis, 30 Januari 2025, Trump tetap bersikeras bahwa kedua negara tersebut akan mematuhi rencananya dan menerima warga Gaza, meskipun Kairo dan Amman telah berulang kali menyatakan penolakan mereka.
"Mereka (Mesir dan Yordania) akan melakukannya. Mereka akan melakukannya," ujar Trump saat ditanya apakah ia akan mempertimbangkan langkah-langkah untuk menekan kedua negara agar menerima rencana tersebut, termasuk dengan menerapkan tarif.
"Mereka akan melakukannya, oke? Kita telah melakukan banyak hal untuk mereka, dan mereka akan melakukannya," tambah Trump dalam pernyataannya kepada wartawan di Ruang Oval Gedung Putih. Namun, ia tidak merinci "banyak hal" yang telah dilakukan AS untuk Mesir dan Yordania.