Ntvnews.id, Tel Aviv - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dan Menteri Pertahanan, Yoav Gallant, telah menunjuk Mayor Jenderal (Purn) Eyal Zamir sebagai Panglima Militer Israel yang baru.
Dilansir dariTimes of Israel, Minggu, 2 Februari 2025, Zamir, yang saat ini menjabat sebagai direktur jenderal Kementerian Pertahanan, akan menggantikan Letnan Jenderal Herzi Halevi yang mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
Pengumuman singkat mengenai penunjukan Zamir disampaikan oleh Kantor Perdana Menteri Israel pada hari Sabtu, dengan rencana pelantikannya dijadwalkan pada 6 Maret 2025.
Baca Juga: Israel Langgar Gencatan Senjata di Lebanon
Halevi sebelumnya mengumumkan pengunduran dirinya bulan lalu setelah hanya dua tahun menjabat, lebih singkat dari periode biasanya yang berlangsung selama empat tahun. Ia telah lama diprediksi akan mundur setelah perang di Gaza mereda, menyusul kegagalan militer Israel dalam mendeteksi dan mencegah serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.
Zamir (59) menjadi kandidat utama untuk menggantikan Halevi, bersaing dengan dua perwira tinggi lainnya, yakni Mayor Jenderal Amir Baram, wakil kepala staf IDF, dan Mayor Jenderal Tamir Yadai, mantan kepala Angkatan Darat. Setelah melalui proses wawancara dengan Menteri Pertahanan, Zamir akhirnya dipilih.
Sesuai ketentuan hukum, kandidat Kepala Staf IDF, serta beberapa posisi senior lainnya, harus menjalani pemeriksaan oleh Komite Penasihat Penunjukan Senior sebelum dikonfirmasi dalam pemungutan suara kabinet. Halevi menyampaikan selamat kepada Zamir atas penunjukannya.
"Saya telah mengenal Eyal selama bertahun-tahun, dan saya yakin bahwa dia akan memimpin IDF maju dalam menghadapi tantangan yang diekspektasikan dan mendoakannya agar meraih kesuksesan besar," kata Halevi dalam pernyataan pada Sabtu yang dikutip oleh Times of Israel, dikutip Minggu, 2 Februari 2025.
Baca Juga: Israel Tembaki Warga Gaza yang Kembali ke Rumah
"Dalam beberapa minggu mendatang, kami akan menyelesaikan serah terima yang profesional dan berkualitas tinggi," tambahnya.
Mayor Jenderal Amir Baram, yang akan mengundurkan diri dari jabatannya pada akhir bulan ini, juga memberikan ucapan selamat kepada Zamir.
"Saya tidak meragukan bahwa dia akan melaksanakan tugasnya dengan sangat baik, sambil menunjukkan kepemimpinan tempur dan strategis, yang diperlukan mengingat tantangan saat ini," ujarnya.
Belum ada kepastian mengenai siapa yang akan menjadi wakil Zamir. Setelah resmi menjabat, Zamir akan bertanggung jawab dalam penunjukan sejumlah komandan baru, mengingat banyak penundaan dalam pengisian posisi perwira senior serta kemungkinan pengunduran diri beberapa jenderal tinggi pasca-serangan Hamas 7 Oktober, mengikuti langkah Halevi.
Zamir sebelumnya telah dua kali dipertimbangkan untuk memimpin IDF, pada tahun 2018 dan 2022, namun akhirnya Letnan Jenderal (Purn) Aviv Kohavi dan Halevi yang terpilih saat itu.
Lahir di kota Eilat, Zamir akan menjadi Panglima Militer Israel pertama yang berasal dari Korps Lapis Baja. Bergabung dengan militer pada tahun 1984, ia menyelesaikan pelatihan perwira tank sebelum menjabat sebagai komandan Brigade Lapis Baja ke-7 pada tahun 2003 dan Divisi Lapis Baja ke-36 pada tahun 2009.
Antara tahun 2012 dan 2015, Zamir menjabat sebagai sekretaris militer Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Setelahnya, ia diangkat sebagai komandan Komando Selatan IDF, yang bertanggung jawab atas respons militer terhadap protes yang digelar Hamas di sepanjang perbatasan Gaza.
Pada periode 2018-2021, Zamir menjabat sebagai wakil kepala staf, sebelum kemudian menjadi peneliti tamu di Washington Institute di Amerika Serikat. Pada tahun 2023, ia kembali ke Israel untuk menjabat sebagai direktur jenderal Kementerian Pertahanan.
Hingga saat ini, belum diketahui siapa yang akan menggantikan Zamir di Kementerian Pertahanan setelah ia kembali mengenakan seragam militernya.