Viral Perjuangan Ibu Mengandung Anak Kembar 9 Berujung Pilu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 2 Feb 2025, 14:31
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi hamil Ilustrasi hamil (Pixabay)

Ntvnews.id, Beijing - Bagi sebagian orang, memiliki anak kembar adalah sebuah impian. Namun, seorang wanita di China mengalami nasib pilu karena tidak bisa melahirkan sembilan calon bayi kembarnya.

Dilansir dari SCMP, Minggu, 2 Februari 2025, kisah wanita berusia 25 tahun dari Nanchang, Provinsi Jianxi, China ini bermula ketika ia mengalami kesulitan untuk hamil. Kondisi tersebut disebabkan oleh adanya kista dan polip endometrium di rahimnya.

Pada Oktober 2024, setelah menjalani perawatan untuk meningkatkan ovulasi, ia akhirnya berhasil hamil. Saat pemeriksaan awal, wanita bermarga Hou ini dinyatakan mengandung tiga bayi kembar.

Baca Juga: Hukum dan Keringanan Bagi Ibu Hamil dan Menyusui Saat Berpuasa Ramadhan

Namun, pemeriksaan lebih lanjut menunjukkan hasil mengejutkan. Seperti yang dilansir detikHealth, dokter menemukan bahwa terdapat sembilan embrio yang bergerombol rapat di rongga rahimnya.

Kesembilan embrio tersebut mulai berkembang menjadi janin dengan detak jantung yang bisa terdeteksi.

Suaminya mengungkapkan bahwa dokter sempat menyarankan pengurangan jumlah embrio karena kondisi fisik Hou yang tidak memungkinkan untuk mengandung semuanya.

Selain itu, mereka juga mempertimbangkan aspek ekonomi dalam membesarkan anak-anaknya di masa depan. Akhirnya, pasangan ini memutuskan untuk mengurangi dua embrio, sehingga hanya tujuh embrio yang dipertahankan.

Baca Juga: Akhirnya Mahalini Umumkan Kehamilan, Pamer Perut Buncit Diduga Sudah 7 Bulan

"Hou mungkin memerlukan beberapa operasi karena tingginya jumlah embrio dan risiko terkait, yang juga menjadi tantangan bagi para dokter," ujar suami Hou, dikutip dari Global News.

Pada November 2024, Hou menjalani operasi dengan biaya mencapai 40.000 yuan atau sekitar Rp 90 juta. Setelah operasi, ia diperbolehkan pulang dan masih mengandung dua embrio yang berkembang dengan sehat.

Namun, awal Januari 2025, situasi berubah menjadi tragedi. Hou mengalami infeksi serviks dan ketuban pecah, yang dinilai terlalu serius dan berisiko tinggi.

"Kami harus mengambil pilihan untuk menyelamatkan nyawa orang dewasa dan menyerahkan bayi-bayinya. Jika kami tidak bertindak tepat waktu, nyawa ibu akan berada dalam bahaya," ungkap suami Hou, seperti dikutip dari South China Morning Post.

Akhirnya, Hou berhasil diselamatkan, namun kedua bayinya tidak dapat bertahan. Kejadian ini membuatnya sangat terpukul, karena setelah berjuang keras untuk hamil, ia tetap tidak bisa mempertahankan bayinya hingga lahir.

"Ketuban saya pecah dan tidak bisa kembali lagi. Saya belum merasakan kebahagiaan menjadi seorang ibu, tetapi sudah menderita kesedihan karena kehilangan bayi-bayi," ungkapnya dengan penuh kesedihan.

x|close