ilustrasi pelabuhan (dok.Istimewa)
Ntvnews.id, Beijing - China secara tegas menolak kebijakan pemerintah Amerika Serikat yang memberlakukan tarif sebesar 10 persen terhadap produk asal Tirai Bambu itu serta mengancam akan mengambil tindakan balasan guna melindungi kepentingannya.
"Posisi China tegas dan konsisten. Tak ada pemenang dalam perang dagang dan tarif. Peningkatan tarif secara sepihak oleh AS sangat melanggar aturan WTO (Organisasi Perdagangan Dunia)," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan yang beredar, dikutip dari Antara, Minggu, 2 Februari 2025.
Menurut pernyataan tersebut, kebijakan ini tidak akan menyelesaikan masalah internal AS dan tidak membawa manfaat bagi pihak mana pun.
Baca Juga: Rencana Tarif Anti Dumping 200 Persen Dikritik, Bisa Picu Perang Dagang dan Menambah PHK
Sementara itu, Kementerian Perdagangan China juga menegaskan bahwa Beijing "sangat tidak puas dengan hal ini dan dengan tegas menentangnya."
“Pengenaan tarif secara sepihak oleh AS melanggar berat aturan WTO," kata kementerian itu dalam pernyataannya.
Selain itu, kebijakan AS dinilai dapat merusak hubungan kerja sama ekonomi dan perdagangan antara kedua negara.
Baca Juga: AS Resmi Terapkan Tarif 25% untuk Kanada, Meksiko dan China, Dampaknya Makin Luas!
China juga berencana untuk mengajukan gugatan ke WTO terhadap kebijakan AS yang dianggap "salah" serta akan mengambil "langkah balasan yang pantas untuk secara tegas melindungi hak dan kepentingannya sendiri."
China mendesak AS agar segera memperbaiki kebijakan tersebut, mencari titik temu, membuka ruang dialog, meningkatkan kerja sama, serta menyelesaikan "perbedaan berdasarkan kesetaraan, saling menguntungkan, dan saling menghormati."
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
