Ngeri, Iran Unjuk Gigi Rudal Balistik yang Diklaim Bisa Capai Jarak Sangat Jauh

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Feb 2025, 07:55
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Bendera Iran Bendera Iran ((Antara))

Ntvnews.id, Taheran - Iran baru saja memperkenalkan rudal balistik terbarunya yang diklaim mampu mencapai jarak 1.700 kilometer. Rudal ini diperlihatkan dalam sebuah acara di Teheran, yang dihadiri langsung oleh Presiden Iran, Masoud Pezeshkian.

Dilansir dari AFP, Senin, 3 Februari 2025, televisi pemerintah Iran menayangkan gambar rudal yang diberi nama Etemad, yang dalam bahasa Persia berarti "kepercayaan". Rudal ini dikatakan memiliki jangkauan maksimum 1.700 kilometer dan merupakan hasil produksi terbaru dari Kementerian Pertahanan Iran.

Kemajuan Iran dalam pengembangan rudal balistik semakin meningkatkan kekhawatiran negara-negara Barat, yang menuduh Teheran berkontribusi pada ketidakstabilan di Timur Tengah. Desain rudal terbaru ini juga dikabarkan mampu menjangkau Israel, yang dianggap sebagai musuh utama Iran dan telah menjadi sasaran serangan sebanyak dua kali tahun lalu.

Baca Juga: Netanyahu Akan Temui Trump untuk Bahas Gaza dan Iran

"Pengembangan kemampuan pertahanan dan teknologi luar angkasa bertujuan untuk memastikan bahwa tidak ada negara yang berani menyerang wilayah Iran," ujar Pezeshkian dalam pidatonya yang disiarkan di televisi.

Acara tersebut digelar dalam rangka memperingati Hari Kedirgantaraan Nasional Iran, sekaligus berdekatan dengan peringatan 46 tahun berdirinya Republik Islam Iran pada 10 Februari 1979.

Sejak Donald Trump kembali menjabat sebagai Presiden AS dan menerapkan kebijakan "tekanan maksimum" terhadap Iran, negara ini semakin sering menunjukkan kekuatan militernya melalui latihan skala besar serta peresmian pangkalan militer bawah tanah.

Baca Juga: RI Kebanjiran Singkong Impor, Mentan Amran Bakal Tindak Importir yang Rugikan Petani

Di sisi lain, Teheran juga telah memberikan sinyal bahwa mereka bersedia untuk kembali berdiskusi mengenai program nuklirnya, yang selama beberapa dekade menjadi sumber ketegangan dengan negara-negara Barat.

Sebelumnya, Iran mengandalkan peralatan militer dari Amerika Serikat, tetapi sejak Washington memutus hubungan diplomatik dan menjatuhkan sanksi setelah Revolusi Islam 1979, Iran terpaksa mengembangkan sistem persenjataannya sendiri.

Setelah mengalami embargo senjata selama perang Iran-Irak antara 1980 hingga 1988, Iran kini telah berhasil membangun industri pertahanan dalam negerinya dengan persenjataan yang mencakup rudal balistik, sistem pertahanan udara, serta drone.

x|close