Ntvnews.id, GazaCity - Sekitar 61.709 warga Palestina tewas akibat perang genosida Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023, demikian menurut otoritas setempat.
Hanya 47.487 jenazah yang berhasil dievakuasi ke rumah sakit, sementara 14.222 lainnya masih tertimbun di bawah reruntuhan," kata Salama Marouf, Senin 3 Febuari 2025.
Baca Juga : Megawati Bertemu Anak Korban Perang Palestna dan Ukraina di Roma
Ia menambahkan bahwa jumlah korban tewas tersebut mencakup 17.881 anak-anak, termasuk 214 bayi yang baru lahir.
"Lebih dari 38.000 anak Palestina menjadi yatim piatu akibat perang Israel," ujar Marouf.
Menurut pejabat tersebut, setidaknya 1.155 tenaga medis, 205 jurnalis, dan 194 petugas pertahanan sipil juga tewas dalam serangan Israel yang juga menghancurkan lebih dari 450.000 rumah.
"Lebih dari 6.000 warga Palestina ditahan oleh pasukan Israel, dan puluhan di antaranya disiksa hingga tewas dalam tahanan," tambahnya.
Baca Juga : Netanyahu Akan Temui Trump untuk Bahas Gaza dan Iran
"Lebih dari 2 juta warga Palestina dipaksa mengungsi, dengan banyak di antaranya harus berpindah lebih dari 25 kali di tengah ketiadaan layanan dasar," ujar Marouf melanjutkan.
Pada 19 Januari, tahap pertama gencatan senjata selama enam pekan dan perjanjian pertukaran tahanan antara Hamas dan Israel mulai diberlakukan, menghentikan perang genosida yang dilakukan oleh Tel Aviv.
Baca Juga : Hamas Kecam Usulan Donald Trump Soal Relokasi Warga Gaza ke Mesir dan Yordania
Mahkamah Pidana Internasional (ICC) mengeluarkan surat perintah penangkapan pada November tahun lalu terhadap pemimpin otoritas Israel, Benjamin Netanyahu, dan mantan kepala pertahanan Israel, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
Israel juga menghadapi gugatan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ) terkait agresinya di wilayah tersebut.
(Sumber Jakarta)