Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, menegaskan bahwa penyelesaian isu terkait Terusan Panama tidak akan melibatkan kekuatan militer AS.
"Saya rasa pengerahan pasukan tidak akan diperlukan di Panama," ujar Trump kepada para wartawan saat berada di bandara dalam perjalanan menuju Gedung Putih. Pernyataan ini disiarkan secara luas oleh sejumlah stasiun televisi AS, Minggu 2 Febriari 2025.
Meski menepis kemungkinan intervensi militer, Trump menegaskan komitmen AS untuk mencegah dominasi China di kawasan tersebut. "Amerika Serikat bertekad mencegah China 'menguasai' Terusan Panama," tegasnya.
Baca juga:Presiden Mesir Undang Trump ke Kairo, Mau Bahas Krisis Timur Tengah
AS Soroti Meningkatnya Pengaruh China di Terusan Panama
Dalam pidato pelantikannya pada 20 Januari 2025, Trump menyatakan keinginan AS untuk "merebut kembali kendali" atas Terusan Panama. Ia mengklaim bahwa meskipun terusan tersebut secara resmi diserahkan kepada Panama, pengaruh China di kawasan tersebut kini semakin dominan.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Marco Rubio, menyampaikan sikap resmi pemerintahan Trump kepada Presiden Panama, Jose Raul Mulino. Rubio menyebut bahwa status quo Terusan Panama saat ini tidak dapat diterima oleh AS, mengingat meningkatnya pengaruh Partai Komunis China di kawasan tersebut.
"Menlu Rubio memberi tahu Presiden Mulino dan Menteri Martinez-Acha bahwa Presiden Trump telah membuat penilaian awal bahwa posisi pengaruh dan kendali Partai Komunis China di kawasan Terusan Panama merupakan ancaman bagi terusan tersebut serta melanggar Perjanjian tentang Netralitas Permanen dan Operasi Terusan Panama," demikian pernyataan resmi Departemen Luar Negeri AS.
Rubio menegaskan bahwa jika Panama tidak melakukan "perubahan segera" untuk mengurangi pengaruh China, AS berhak "mengambil tindakan yang diperlukan demi melindungi hak-haknya" berdasarkan Perjanjian Terusan Panama 1977.
Respons Panama: Terusan Adalah Milik Kami
Menanggapi pernyataan Trump, Presiden Panama Jose Raul Mulino menolak klaim bahwa Terusan Panama seharusnya menjadi milik AS. Mulino menegaskan bahwa Panama memiliki kedaulatan penuh atas terusan tersebut, sesuai dengan kesepakatan internasional yang telah berlaku sejak penyerahan resmi dari AS pada 1999.
Terusan Panama merupakan jalur vital yang menghubungkan Laut Karibia dengan Samudra Pasifik, mempercepat perjalanan kapal antara Samudra Atlantik dan Pasifik. Jalur ini menjadi salah satu rute perdagangan internasional paling strategis di dunia.
Dalam pidato pelantikannya, Trump juga menuduh Panama memungut biaya berlebihan terhadap kapal-kapal AS, termasuk kapal militer, sebuah klaim yang juga dibantah oleh pihak Panama.
Situasi ini menunjukkan potensi ketegangan baru antara AS, Panama, dan China, terutama terkait kontrol atas jalur pelayaran penting ini di tengah persaingan geopolitik global.
(Sumber: Antara)