Dosen ASN Desak Pemerintah Cairkan Semua Tunjangan Kinerja Tanpa Terkecuali

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 3 Feb 2025, 16:29
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Sejumlah dosen ASN yang menggelar unjuk rasa di depan Patung Kuda, Jakarta, Senin (3/2/2025). Sejumlah dosen ASN yang menggelar unjuk rasa di depan Patung Kuda, Jakarta, Senin (3/2/2025). ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Aliansi Dosen ASN Kemdiktisaintek Se-Indonesia (ADAKSI) mendesak pemerintah untuk segera mencairkan seluruh tunjangan kinerja (Tukin) dosen tanpa terkecuali, yang berlaku sejak tahun 2020 hingga 2024.

"Kami minta semuanya dicairkan. Tidak cuma separuh, tidak hanya sepertiga. Semuanya harus dibayarkan," kata Ketua ADAKSI Pusat Anggun Gunawan, Senin, 3 Febuari 2025.

Baca Juga: Sekjen Kemdiktisaintek Tegaskan Tukin Dosen ASN 2020-2024 Tak Bisa Dirapel

Anggun menyatakan bahwa total anggaran yang dibutuhkan untuk membayar Tukin dosen dari 2020 hingga 2024 diperkirakan mencapai sekitar Rp8 triliun. Ia yakin bahwa jika ada kemauan dari kementerian, dana tersebut bisa terealisasi.

Saat ini, lanjutnya, Kemdiktisaintek hanya menyediakan anggaran sebesar Rp2,5 triliun untuk membayar Tukin kepada 30 ribu dosen, meskipun jumlah dosen di bawah kementerian tersebut lebih dari 80 ribu orang.

Anggun juga menambahkan bahwa dosen-dosen yang berada di bawah Kemdiktisaintek sering dianggap bukan sebagai pegawai kementerian tersebut, sehingga mereka tidak diberikan hak atas Tukin.

"Jadi sejak awal kami sudah merasakan ini tidak ada keberpihakan kementerian terhadap kami. Kemudian sampai detik ini, kami tidak pernah diundang untuk berdiskusi ataupun juga beraudiensi dengan kementerian," katanya.

Baca Juga: Hari Ini Dosen ASN Demo di Istana, Minta Tunjangan Dibayar

Ia berpendapat bahwa sebenarnya kementerian ini sudah menerima anggaran yang cukup besar, sekitar Rp57 triliun, sementara yang dibutuhkan hanya sekitar Rp8 triliun. "Jadi, mengapa tidak diambil saja dari anggaran yang sudah ada?" ujarnya.

Sebelumnya, para dosen menggelar aksi di depan Patung Kuda, Jakarta Pusat, untuk menuntut pemerintah membayarkan tunjangan kinerja (Tukin) yang belum dibayarkan sejak 2020.

Aksi ini merupakan bentuk kekecewaan para dosen yang merasa hak mereka tidak dipenuhi selama bertahun-tahun.

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek), Togar M. Simatupang, menegaskan bahwa pembayaran tunjangan kinerja (tukin) tidak bisa dilakukan secara rapel, baik pada tahun ini maupun di masa mendatang.

Pernyataan tersebut disampaikan sebagai tanggapan terhadap pemberitaan yang mengungkapkan pembayaran tukin guru dan dosen ASN di lingkungan Kementerian Agama (Kemenag) pada 2021 yang dilakukan secara rapel untuk tukin yang terutang pada periode 2015-2018.

Baca Juga: Pemerintah Tunda Pemindahan ASN ke IKN, Wamen PU Bilang Begini

"Kalau di Kemenag, mereka menjalankan proses birokrasi dan dianggarkan, jadi masih bisa dilanjutkan kalau ada kekurangan. Hal yang ceritanya berbeda dengan tukin yang ada di lingkungan Dikti," kata Togar .

Togar menjelaskan bahwa tunjangan kinerja (tukin) untuk dosen ASN Kemdiktisaintek pada periode 2020-2024 tidak dapat dicairkan karena pada periode tersebut, tukin dosen ASN tidak pernah dianggarkan.

(Sumber Antara)

x|close