Megawati: Hak Anak sebagai Harapan Baru untuk Masa Depan Global

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Feb 2025, 10:54
thumbnail-author
Akbar Mubarok
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) saat menghadiri World Leaders Summit on Children's Rights di Vatikan, Roma, Italia, Senin (3/2/2025). Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri (kiri) dan Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) saat menghadiri World Leaders Summit on Children's Rights di Vatikan, Roma, Italia, Senin (3/2/2025). ((Antara))

Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Kelima RI, Megawati Soekarnoputri, meyakini bahwa pertemuan World Leaders Summit on Children's Rights yang digelar di Vatikan pada Senin 3 Febuari lalu, ini dapat mempererat hubungan global dan meningkatkan perhatian terhadap kesejahteraan anak-anak di seluruh dunia.

Baca Juga : Megawati Bertemu Anak Korban Perang Palestna dan Ukraina di Roma

“Saya percaya, bahwa Children’s Rights yang dibahas di Roma ini memiliki legitimasi historis dan akan memperkuat harapan baru bagi masa depan anak-anak kita,” kata Megawati, Selasa 4 Febuari 2025.

“Mengapa? Sebab di Roma inilah nilai-nilai cinta kasih, kemanusiaan, keadilan, dan keberpihakan pada yang miskin, atau option to the poor, selalu menjadi pegangan dalam menghadapi berbagai tantangan jaman,” sambungnya.

Menurut Megawati, anak-anak di seluruh dunia menghadapi tantangan yang berat. Terlebih lagi, di tengah situasi global yang penuh tantangan ini, mereka seringkali terabaikan dari segi perhatian, layanan kesehatan, pendidikan, dan harus menghadapi rasa takut.

Ketua Dewan Pengarah BRIN ini juga mengungkapkan bahwa Indonesia telah mengambil langkah penting dalam menegakkan hak-hak anak.

Baca Juga : Megawati Soekarnoputri: Selamatkan Anak Korban Perang Demi Peradaban Dunia

Hal ini tercermin dalam jaminan konstitusi yang memastikan hak setiap anak untuk bertahan hidup, tumbuh, serta terlindungi dari kekerasan dan diskriminasi.

Salah satu implementasi nyata dari amanat konstitusi ini adalah pembentukan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), yang diinisiasi saat Megawati menjabat sebagai Presiden Kelima RI pada tahun 2002.

“Namun demikian, ada berbagai tantangan untuk memenuhi hak-hak tersebut. Anak-anak kita akan menanggung beban terberat akibat krisis global saat ini,” ujar Megawati.

“Krisis ini dipicu oleh perubahan iklim, kerawanan pangan, ketidakadilan digital, pertarungan geopolitik, dan kesenjangan sosial-ekonomi yang terus berlanjut,” lanjut dia.

Baca Juga : Megawati Temui Anak-anak Korban Perang Palestina dan Ukraina di Italia

Putri Proklamator Bung Karno ini juga menyoroti dampak perubahan iklim yang mengancam kelangsungan hidup umat manusia dan planet Bumi.

Megawati menyatakan bahwa sebagai negara kepulauan terbesar di dunia dengan lebih dari 17.000 pulau, Indonesia kini semakin sering mengalami bencana ekologis.

Ia menjelaskan bahwa berbagai masalah ini berdampak pada akses terhadap pendidikan, kesehatan, pangan, dan gizi, serta merusak tatanan kehidupan, termasuk infrastruktur sekolah.

“Dampaknya, anak-anak yang miskin dan sudah terpinggirkan menjadi semakin rentan,” ungkap Megawati.

Megawati juga menambahkan bahwa kesenjangan digital telah menciptakan bentuk penjajahan baru. Meskipun teknologi menawarkan peluang besar untuk belajar dan berkembang, ketimpangan dalam akses dan literasi digital justru memperburuk kesenjangan yang ada.

Baca Juga : Megawati Bakal Temui Paus Fransiskus di World Leaders Summit

Pada kesempatan ini, Megawati didampingi oleh putranya, Mohamad Rizki Pratama, serta putrinya yang juga Ketua DPR RI, Puan Maharani. Selain itu, turut hadir pula mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga, Duta Besar Indonesia untuk Tunisia,

Zuhairi Misrawi, dan Guru Besar Fakultas Hubungan Internasional Universitas St. Petersburg, Connie Rahakundini Bakrie.

Pertemuan World Leaders Summit on Children's Rights di Vatikan ini secara resmi dibuka oleh Pemimpin Umat Katolik Dunia, Paus Fransiskus.

(Sumber Antara)

 

x|close