Amarah Netizen Atas Kebijakan Gas Elpiji 3 Kg untuk Menteri Bahlil

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Feb 2025, 11:31
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tim Redaksi
Editor
Bagikan
Emak-emak membuang tabung gas kosong ke jalan sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah. Emak-emak membuang tabung gas kosong ke jalan sebagai bentuk kritik terhadap pemerintah. (Instagram)

Ntvnews.id, Jakarta - Media sosial tengah ramai membahas antrean panjang dalam pembelian elpiji 3 kg di berbagai daerah. Situasi ini memicu kemarahan netizen terhadap kebijakan yang diterapkan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia.

Banyak warganet yang meluapkan kekecewaan mereka terhadap Bahlil Lahadalia. Keputusan yang diambilnya dinilai menyulitkan masyarakat dalam memperoleh elpiji bersubsidi tersebut.

Kebijakan baru yang melarang penjualan elpiji 3 kg di warung-warung pengecer menjadi alasan utama kemarahan masyarakat. Dengan aturan ini, warga harus membeli langsung di pangkalan yang sering kali berlokasi lebih jauh dari tempat tinggal mereka.

Baca Juga: Kronologi Ibu-ibu Tangsel Tewas Kelelahan Usai Antre Gas 3 Kg

"Bahlil halangi rezeki pengecer gas elpiji 3 kg tapi dia memberikan karpet merah kepada Oligarki macam investor Rempang," kata salah satu netizen dengan akun @cakkhum, dikutip Selasa 4 Februari 2025.

"Lempar tabung elpiji ke muka Bahlil," sahut netizen lainnya dengan akun @aliyidincjdw.

Warga antre gas 3 Kg di SPBU Fatmawati  <b>(Antara/ Luthfia Miranda Putri)</b> Warga antre gas 3 Kg di SPBU Fatmawati (Antara/ Luthfia Miranda Putri)

Menanggapi polemik yang berkembang, Bahlil Lahadalia akhirnya memberikan klarifikasi terkait kebijakan distribusi elpiji 3 kg yang tidak lagi melibatkan warung pengecer. Ia menyatakan bahwa kebijakan ini dibuat dengan alasan yang jelas.

Bahlil menjelaskan bahwa perubahan distribusi dilakukan untuk mencegah praktik permainan harga yang kerap terjadi. Dengan penjualan yang hanya dilakukan melalui pangkalan resmi, harga elpiji 3 kg diharapkan menjadi lebih stabil dan sesuai dengan ketentuan pemerintah.

"Selama ini kan Pertamina menyuplai ke agen, agen menyuplai ke pangkalan, pangkalan menyuplai ke pengecer. Laporan yang masuk ke kami itu kan ada yang memainkan harga," ungkap Bahlil dalam konferensi pers.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by NTV News (@ntvnews.id)

Ia mengungkapkan bahwa harga elpiji 3 kg seharusnya tidak lebih dari Rp5.000-Rp6.000 per tabung. Pemerintah telah memberikan subsidi sebesar Rp12.000 per kg, tetapi adanya pihak yang mengambil keuntungan berlebihan menyebabkan harga di pasaran menjadi lebih tinggi.

"Laporan yang masuk ke kami, subsidi ini, elpiji ini, ada yang sebagian tidak cepat sesaran. Ya maaf-maaf, tidak bermaksud curiga nih, ada satu kelompok orang yang membeli elpiji dengan jumlah yang tidak wajar. Nah dalam rangka menertibkan (harga), maka kita buatlah regulasi," ujar Bahlil.

Ia menegaskan bahwa dengan regulasi baru ini, masyarakat akan mendapatkan elpiji 3 kg dengan harga yang lebih wajar di seluruh pangkalan. Pemerintah juga berkomitmen untuk mengawasi harga secara ketat agar tetap sesuai aturan.

Baca Juga: Memilukan! Ibu yang Tewas Kelelahan Antri Gas 3 Kg, Berniat ke Tanah Suci

"Karena harga sampai di pangkalan itu pemerintah bisa kontrol. Kalau harga di pangkalan itu dinaikkan, izin pangkalannya dicabut, dikasih denda, dan kita bisa tahu siapa pemainnya," tandasnya.

Akhirnya, Presiden Prabowo Subianto pagi ini memerintahkan Menteri Bahlil untuk mengizinkan kembali pengecer untuk menjual gas elpiji 3 kg. 

“Presiden Prabowo telah menginstruksikan kepada Menteri ESDM untuk mengaktifkan kembali pengecer berjualan Gas LPG 3 Kg sambil menertibkan pengecer jadi agen sub pangkalan secara parsial,” ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 4 Februari 2025. 

x|close