JD Vance: Trump Tetap Keukeuh Mau Akuisisi Greenland Meski Ditentang Eropa

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 4 Feb 2025, 12:41
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Wakil Presiden AS JD Vance Wakil Presiden AS JD Vance (applenews.id/Pinterest)


Ntvnews.id, Jakarta -Wakil Presiden AS, JD Vance, tidak menutup kemungkinan akuisisi Greenland oleh AS. Ia menegaskan bahwa Presiden Donald Trump benar-benar serius dengan rencana tersebut dan "tidak peduli apa yang diteriakkan orang Eropa kepada kita."

Dalam wawancara dengan Fox News pada Minggu, 2 Febuari 2025, Vance kembali menegaskan ketertarikan pemerintah terhadap Greenland, yang merupakan wilayah Denmark, serta menganggapnya sebagai isu keamanan nasional.

"Itu sangat penting bagi keamanan nasional kita. Ada jalur laut di sana yang digunakan oleh China, Rusia, yang sejujurnya, Denmark, yang mengendalikan Greenland, tidak menjalankan tugasnya dan tidak menjadi sekutu yang baik," kata Vance.

"Jadi Anda harus bertanya pada diri sendiri, bagaimana kita akan menyelesaikan masalah itu, menyelesaikan keamanan nasional kita sendiri?" kata Vance.

"Jika itu berarti kita perlu mengambil lebih banyak kepentingan teritorial di Greenland, itulah yang akan dilakukan Presiden Trump, karena dia tidak peduli apa yang diteriakkan orang Eropa kepada kita. Dia peduli untuk mengutamakan kepentingan warga negara Amerika," katanya lagi.

Vance menambahkan bahwa ia percaya akuisisi Greenland adalah sebuah "kemungkinan" dan berpendapat bahwa penduduk pulau tersebut merasa tidak puas dengan pemerintahan Denmark. 

Baca juga: Menlu AS Sebut Rencana Trump Mau Beli Greenland 'Bukan Lelucon'

"Anda mungkin memiliki 55.000 orang yang tinggal di Greenland yang sebenarnya tidak senang dengan pemerintahan Denmark. Mereka memiliki sumber daya alam yang luar biasa di sana," kata Vance.

"Mereka memiliki negara yang sangat melimpah yang tidak diizinkan oleh Denmark untuk dikembangkan dan dieksplorasi. Tentu saja, Donald Trump akan mengambil pendekatan yang berbeda jika dia menjadi pemimpin Greenland," katanya.

Namun, hasil jajak pendapat terbaru bertentangan dengan klaim Vance. Survei bulan lalu menunjukkan bahwa 85 persen penduduk Greenland menolak bergabung dengan AS, seperti dilaporkan Firstpost pada Senin.

Menurut para kritikus, ketertarikan Trump terhadap Greenland bukan semata soal keamanan, melainkan lebih karena sumber daya alamnya yang belum dimanfaatkan, termasuk mineral penting, minyak, dan gas. 

Baca juga: Trump Ancam Tarif 100% untuk BRICS Jika Buat Mata Uang Baru

Meskipun Greenland memiliki nilai strategis karena lokasinya di antara Amerika Utara dan Eropa serta berada di jalur perdagangan utama Arktik, para ahli berpendapat bahwa kepentingan ekonomi kemungkinan menjadi faktor utama di balik upaya Trump untuk memperluas wilayah AS.

Trump sendiri telah mengusulkan akuisisi Greenland dan bahkan mengancam kemungkinan tindakan militer terkait wilayah tersebut. Ia juga pernah mengeluarkan pernyataan kontroversial mengenai akuisisi wilayah lain, seperti Terusan Panama dan Kanada.

Pengamat menilai pernyataan ini sebagai bagian dari strategi ekspansionis yang lebih luas untuk memperkuat dominasi Amerika.

Sementara itu, Denmark belum memberikan tanggapan resmi atas komentar terbaru Vance. Namun, para pemimpin Denmark sebelumnya telah menegaskan bahwa mereka menolak segala bentuk diskusi terkait penjualan atau penyerahan Greenland kepada AS. 

(Sumber: Antara)

x|close