Ntvnews.id, Bekasi - Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Nusron Wahid, terkejut saat mengetahui bahwa lahan di perairan Paljaya, Kabupaten Bekasi, telah memiliki Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) seluas 581 hektare.
Temuan ini bahkan lebih luas dibandingkan pagar laut di Desa Kohod, Tangerang. "Nah ini malah jumlahnya jauh lebih besar dari yang di Kohod, Tangerang," ujar Menteri Nusron di lokasi pagar laut Bekasi, Jawa Barat, Selasa, 4 Februari 2025.
Baca Juga: Nusron Wahid: Sertifikat Pindah Secara Misterius ke Pagar Laut Bekasi
Ia pun menunjukkan denah perairan yang telah bersertifikat kepada awak media. Dari data yang ditampilkan, diketahui bahwa 90,159 hektare perairan telah bersertifikat atas nama PT Cikarang Listrindo, sementara 419,635 hektare bersertifikat atas nama PT Mega Agung Nusantara (MAN).
Arsip Foto - Spanduk berwarna merah dari KKP bertuliskan Kementerian Kelautan dan Perikanan Penghentian Kegiatan Reklamasi Tanpa PKKPRL terpasang di pagar laut perairan Bekasi, Jawa Barat, Rabu (15/1/2025) (Antara)
Selain itu, terdapat 11 individu yang juga memiliki Sertifikat Hak Milik (SHM) di perairan Kampung Paljaya dengan luas mencapai 72,571 hektare.
Baca Juga: Nusron Wahid Bongkar Identitas 2 Perusahaan Pemilik SHGB Pagar Laut Bekasi
Nusron menduga telah terjadi manipulasi data pada aset milik 11 individu tersebut. Hal ini berdasarkan fakta bahwa SHM seluas 72,571 hektare tersebut sejatinya berasal dari tanah darat seluas 11 hektare di Desa Segarajaya, Kecamatan Tarumajaya, Kabupaten Bekasi.
Tanah darat seluas 11 hektare tersebut awalnya dimiliki oleh 84 orang dengan 89 bidang tanah yang merupakan hasil dari program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) pada tahun 2021. Namun, setahun setelah menerima sertifikat PTSL, Nomor Identifikasi Bangunan (NIB) dari tanah tersebut secara misterius berpindah dari area darat ke pagar laut.
"Ada 89 peta bidang tanah dimiliki oleh 84 orang, termasuk program PTSL Segarajaya. Kemudian NIB-nya dipindah, dipakai. Nah petanya dipindah. Itu lokasinya di sana yang sudah pada dipagar bambu itu," kata Nusron. (Sumber: Antara)