Ntvnews.id, Paris - Polisi Prancis menembak seorang pria yang kedapatan membawa senjata dan mencoret simbol swastika di salah satu stasiun kereta api tersibuk di Paris. Namun, kemudian diketahui bahwa senjata yang dibawanya hanyalah senjata palsu.
Dilansir dari AFP, Rabu, 5 Februari 2025, pria tersebut mengalami luka serius akibat tembakan. Sementara itu, seorang pria lain terkena peluru nyasar dalam insiden yang terjadi pada Senin, 3 Februari 2025 waktu setempat.
Otoritas setempat mengungkapkan bahwa korban peluru nyasar adalah seorang sopir taksi yang tertembak di bagian kaki dan telah dilarikan ke rumah sakit terdekat.
Baca Juga: TUKU Butuh 6 Tahun Nabung Buat Pasang Nama di Stasiun MRT Cipete Raya
Berdasarkan keterangan sumber kepolisian, seorang petugas menembak pria tersebut setelah ia terlihat menodongkan pistol dan menolak mengikuti perintah di Stasiun Austerlitz, Paris tenggara. Saat didekati, pria itu sedang mencoret simbol swastika dengan cat semprot.
Jaksa setempat mengonfirmasi bahwa pistol yang dibawa pria tersebut ternyata bukan senjata asli. Setelah dibawa ke rumah sakit, pria itu kemudian dinyatakan mengalami mati otak.
Seorang saksi wanita yang enggan disebut namanya mengatakan kepada AFP bahwa ia sedang duduk di pintu masuk stasiun ketika tiba-tiba mendengar suara tembakan.
Baca Juga: Kopi Tuku Beli Hak Penamaan Stasiun MRT Cipete Raya, Segini Kisaran Harganya
"Saya mendengar suara tembakan dan orang-orang mulai berteriak," katanya, seraya menambahkan bahwa polisi segera tiba di lokasi kejadian.
Awalnya, ia mengira insiden tersebut adalah pertikaian antara dua sopir taksi. Namun, ia melihat orang-orang panik, bahkan ada yang berlari ketakutan.
Sementara itu, polisi yang melepaskan tembakan kini ditahan untuk menjalani penyelidikan lebih lanjut oleh kejaksaan Paris terkait insiden tersebut.