Ntvnews.id, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah kota untuk segera mempersiapkan layanan transportasi massal. Hal itu dilakukan guna mengantisipasi potensi kemacetan yang diperkirakan meluas dalam kurun 10 hingga 20 tahun mendatang.
Pesan itu disampaikan Jokowi kepada para wali kota se-Indonesia yang hadir pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVII Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) Tahun 2024, di Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (4/6/2024).
"Karena kalau tidak, 10-20 tahun yang akan datang, semua kota akan macet. Nggak percaya? Kita lihat nanti, kalau nggak kota-kota siap dan menyiapkan diri mengenai transportasi massalnya," ujar Jokowi.
Jokowi meminta agar perencanaan pembangunan kota disusun secara detail untuk mewujudkan kawasan yang layak huni (lifeable), dan dicintai (loveable) oleh para penghuninya.
Ia tidak ingin situasi kawasan perkotaan di Indonesia berubah menjadi mencekam akibat pengaruh lonjakan jumlah pengangguran dan tunawisma.
Presiden Jokowi/Ist
"Jangan sampai kita memiliki kota yang sekarang ini banyak terjadi di Eropa maupun di Amerika, kota-kota yang mencekam, karena penganggurannya banyak, karena homeless-nya banyak, dan kita tidak ingin itu terjadi di negara kita Indonesia," katanya.
Kemacetan lalu lintas menjadi salah satu persoalan kota yang disorot Jokowi dalam agenda tersebut. Sebab hal itu mulai hadir pada hampir semua kota besar di Indonesia.
Dalam kesempatan itu, Presiden juga mengonfirmasi perihal kemacetan lalu lintas kepada Wali Kota Balikpapan, Wali Kota Surabaya, Wali Kota Bandung, dan Wali Kota Medan.
Mereka seluruhnya membenarkan situasi kemacetan yang hadir pada arus lalu lintas kendaraan di wilayah setempat.
"Kita melihat sekarang ini sudah banyak kota-kota di negara kita itu sudah mulai macet. Oleh sebab itu, rencana kota mengenai transportasi massal, transportasi umum, itu harus disiapkan," kata dia.
Presiden berharap perencanaan tata ruang kota yang didesain secara detail dapat menghadirkan hunian kota yang layak dan dicintai warganya.
"Kita ingin menjadikan semua kota itu lifeable, nyaman dihuni, dan juga yang lovable, orang yang berkunjung ke sana senang ingin kembali berkunjung, dan orang yang tinggal di situ juga sangat mencintai kotanya, karena kotanya memberikan pelayanan publik yang baik kepada masyarakatnya," tandasnya.