Trump: AS Siap Ambil Alih Jalur Gaza

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 5 Feb 2025, 12:47
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (Antara)


Ntvnews.id
, Jakarta - Presiden AS Donald Trump mengumumkan rencana negaranya untuk mengambil alih Jalur Gaza, Palestina. 

"AS akan mengambil alih Jalur Gaza dan kami akan melakukan sesuatu di sana," kata Trump dalam konferensi pers bersama pemimpin Israel Benjamin Netanyahu pada Selasa.

Trump mengatakan AS akan menguasai Gaza dan "melucuti semua bom aktif berbahaya dan senjata-senjata lainnya, meratakan wilayah itu, dan membersihkan gedung-gedung yang hancur". 

AS juga akan mengembangkan ekonomi Gaza yang akan "menyediakan lapangan kerja tak terbatas dan perumahan warga", kata dia.

Saat bertemu dengan Netanyahu di Ruang Oval Gedung Putih, Trump menyebut bahwa Yordania dan Mesir kemungkinan akan setuju menerima warga Palestina yang direlokasi dari Gaza.

Ia menggambarkan wilayah Gaza, yang hancur akibat serangan Israel, sebagai area yang sudah seperti puing-puing dan tidak layak huni. 

Baca juga: Trump Tak Kasih Jaminan Gencatan Senjata Gaza Bisa Bertahan Lebih Lama

"Saya tahu mereka sudah membahas soal ini dengan Anda, dan mereka mengatakan tak akan menerima (warga Gaza)," kata Presiden AS itu.

"Saya katakan mereka akan menerima, tetapi saya pikir negara-negara lain juga akan menerimanya," ujarnya, menambahkan. 

Menurut Trump bahwa warga Gaza yang "sudah sangat menderita" dan "sangat tidak beruntung" itu tidak mau lagi tinggal di sana.

"Mereka hidup seperti di neraka," kata Trump.

Menurutnya, alasan utama warga kembali ke Gaza hanyalah karena mereka tidak memiliki pilihan lain. 

"Jika mereka punya pilihan, pasti mereka memilih tidak kembali ke Gaza dan tinggal di tempat lain yang indah dan lebih aman," kata Trump.

Baca juga: AS Mundur dari Dewan HAM PBB, Setop Dana untuk UNRWA

Pada 25 Januari, Trump mengajukan gagasan untuk merelokasi warga Gaza ke Mesir dan Yordania. Namun, kedua negara tersebut menolak usulan itu secara tegas. 

Hamas, yang menguasai Gaza, turut mengecam usulan tersebut dan menilainya sebagai "keterlibatan AS dalam kejahatan" yang dilakukan Israel.

(Sumber: Antara)

x|close