Ntvnews.id, Jakarta - Pemuda Pancasila (PP) adalah organisasi kemasyarakatan yang lahir pada 28 Oktober 1959 di Jakarta. Organisasi ini didirikan oleh Jenderal Abdul Haris Nasution dan diprakarsai oleh tokoh-tokoh dari Ikatan Pendukung Kemerdekaan Indonesia (IPKI).
Dilansir dari situs resmi Pemuda Pancasila Jakarta, Rabu, 5 Februri 2025, tujuan awal pendirian Pemuda Pancasila adalah untuk mempertahankan ideologi Pancasila di tengah ancaman ideologi lain, terutama komunisme, yang pada saat itu mulai berkembang di Indonesia.
Baca Juga: Profil Japto Soerjosoemarno, Ketua Pemuda Pancasila yang Rumahnya Digeledah KPK
Latar Belakang Pendirian
Japto Soerjosoemarno. (Antara)
Pada akhir 1950-an, situasi politik Indonesia masih tidak stabil. Salah satu ancaman terbesar saat itu adalah pengaruh Partai Komunis Indonesia (PKI), yang semakin kuat di berbagai sektor kehidupan.
Untuk menghadapi pengaruh PKI dan mempertahankan Pancasila sebagai ideologi negara, IPKI mendirikan Pemuda Pancasila sebagai organisasi kepemudaan yang berfungsi sebagai garda terdepan dalam membela Pancasila.
Peran dan Kiprah Pemuda Pancasila
Sejak berdiri, Pemuda Pancasila aktif dalam berbagai bidang, termasuk:
1. Menjaga Ideologi Pancasila – Menjadi benteng pertahanan terhadap ideologi yang dianggap bertentangan dengan Pancasila.
2. Peran dalam Konflik 1965 – Pemuda Pancasila turut berperan dalam peristiwa G30S/PKI tahun 1965, di mana organisasi ini menjadi salah satu kekuatan yang menentang PKI.
3. Kegiatan Sosial dan Politik – Seiring berjalannya waktu, Pemuda Pancasila terlibat dalam berbagai kegiatan sosial, ekonomi, dan politik. Banyak anggotanya yang kemudian menjadi tokoh nasional, pengusaha, maupun pejabat pemerintahan.
Perkembangan Pemuda Pancasila
Pada era reformasi, Pemuda Pancasila bertransformasi menjadi organisasi kemasyarakatan yang lebih fokus pada pemberdayaan masyarakat dan kegiatan sosial.
Organisasi ini memiliki struktur yang kuat di berbagai daerah di Indonesia dan aktif dalam berbagai program sosial seperti bakti sosial, pemberdayaan ekonomi, dan pendidikan kebangsaan.