Ntvnews.id, Jakarta - Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mengonfirmasi bahwa dua warga negara Indonesia (WNI) telah meninggal dunia di Malaysia. Menteri P2MI Abdul Kadir Karding menyatakan bahwa pemerintah sedang melakukan upaya pemulangan jenazah serta melacak keberadaan keluarga korban.
“Jadi informasi terbaru tadi malam yang namanya Pak Aban meninggal dunia, jadi hari ini posisinya dua orang meninggal dunia. Namun kami cari datanya Pak Aban ini keluarganya kita belum ketemu sampai hari ini, yang kita tahu itu adalah di Riau, tapi sampai sekarang belum ada yang bisa nemuin,” ujar Karding, di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Rabu, 5 Februari 2025.
Pihaknya mengaku tengah melakukan pelacakan data dengan sistem biometrik untuk mencari informasi lebih lanjut mengenai keluarga korban. Ia juga menegaskan bahwa ada kemungkinan besar korban masuk ke Malaysia melalui jalur tidak resmi atau unprosedural.
Baca Juga: Wamen P2MI Imbau Warga Waspada Modus Penipuan Lowongan Kerja di Media Sosial
Selain korban meninggal, Menteri P2MI juga mengonfirmasi bahwa saat ini terdapat tiga WNI lainnya yang masih dalam perawatan akibat insiden tersebut.
“Berarti tiga ya,” kata Karding saat ditanya mengenai jumlah WNI yang masih dirawat
Terkait penyelidikan kasus ini, otoritas Malaysia telah menangkap satu orang tersangka yang diduga terlibat dalam penembakan tersebut. Karding mengungkapkan bahwa pihaknya mempercayakan penyelidikan kepada kepolisian Malaysia dan berharap prosesnya berjalan transparan.
Baca Juga: Tak Hadiri Pemeriksaan, Ini Dalih Kepala BP2MI Benny Rhamdani
“Kami percaya polisi Malaysia akan melakukan penyidikan dengan terbuka, karena ini menyangkut hubungan dua negara. Jangan sampai hal-hal seperti ini mengganggu kesahabatan antara dua negara,” ungkapnya.
Proses pemulangan korban yang telah meninggal masih dalam tahap pengurusan oleh pihak berwenang Malaysia. Pemerintah Indonesia berupaya mempercepat proses tersebut agar para korban dapat segera dipulangkan ke tanah air dan diberikan penghormatan terakhir oleh keluarga mereka.