Israel Hancurkan 95 Persen Situs Bersejarah di Gaza Selama Perang

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Feb 2025, 12:31
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Masjid Agung Omari di Gaza yang porak poranda akibat serangan bom Israel. Ilustrasi - Masjid Agung Omari di Gaza yang porak poranda akibat serangan bom Israel. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Serangan militer Israel yang berlangsung tanpa henti selama 15 bulan terakhir di Jalur Gaza telah menyebabkan kehancuran besar, termasuk pada situs-situs sejarah dan arkeologi di wilayah tersebut.

Ribuan bom yang dijatuhkan tidak hanya merusak infrastruktur penting seperti sekolah, rumah sakit, dan permukiman, tetapi juga mengancam warisan budaya yang berharga bagi masyarakat Gaza serta dunia penelitian ilmiah.

Banyak situs bersejarah mengalami kerusakan parah akibat serangan tersebut. Menurut Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), lebih dari 300.000 bangunan di Gaza telah hancur sebagian atau sepenuhnya sejak serangan dimulai pada 7 Oktober 2023.

Skala kehancuran yang masif ini semakin memperkuat tuduhan bahwa Israel tengah melakukan apa yang disebut sebagai "genosida budaya" di wilayah tersebut.

Arkeolog Simon Brelaud, dalam pernyataannya kepada Anadolu, menyoroti adanya penghancuran sistematis terhadap artefak dan situs sejarah di Gaza. Brelaud, yang pernah bekerja dengan tim yang meneliti hasil penggalian di wilayah tersebut pada 2013, menjelaskan berbagai tantangan yang mereka hadapi dalam melakukan ekskavasi.

Ia juga mengungkapkan bahwa para arkeolog di Palestina sering kali kesulitan mengumpulkan dan mendokumentasikan temuan mereka.

Baca juga: Istri Perdana Menteri Israel Terseret dalam Lubang Skandal

“Sama seperti kebanyakan orang, saya tidak bisa masuk ke Gaza,” kata Brelaud.

Ia menekankan betapa sulitnya mendokumentasikan kondisi situs arkeologi di tengah konflik yang terus berlangsung. Mengutip sejarawan dan arkeolog Hayam al-Betar, Brelaud menyatakan bahwa "95 persen situs bersejarah di Gaza telah rusak dan hancur total akibat agresi brutal Israel."

Lebih lanjut, Brelaud menyoroti kerusakan yang terjadi pada berbagai situs arkeologi di Gaza dan Rafah.

"Yang lebih mengkhawatirkan, ada laporan bahwa Tell es-Sakan, sebuah situs penting, telah dihancurkan. Bahkan, pasukan pendudukan dilaporkan menggunakan buldoser untuk meratakan area tersebut," ujarnya.

Meskipun beberapa bangunan bersejarah yang rusak masih bisa dipugar, Brelaud menegaskan bahwa situs arkeologi yang telah hancur tidak dapat dipulihkan kembali. Ia juga menekankan pentingnya Gaza dalam sejarah Palestina dan Timur Tengah secara lebih luas. Menurutnya, seperti halnya rakyat Gaza, warisan budaya mereka juga harus dilindungi dan dijaga.

(Sumber: Antara)

x|close