Sekjen PBB Suarakan Pentingnya Cegah 'Pembersihan Etnis' di Palestina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Feb 2025, 13:23
thumbnail-author
Katherine Talahatu
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Arsip - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. Arsip - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres. (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, dengan tegas menyuarakan pentingnya upaya mencegah "segala bentuk pembersihan etnis" terhadap warga Palestina, terutama dalam situasi yang semakin genting di tengah berlangsungnya gencatan senjata di Jalur Gaza, yang masih diwarnai ketegangan dan kekhawatiran akan kemungkinan pelanggaran hak asasi manusia serta dampak kemanusiaan yang lebih luas. 

Pernyataan tegas ini ia sampaikan dalam pertemuan yang digelar oleh Komite PBB untuk Pelaksanaan Hak-Hak Asasi Rakyat Palestina pada Rabu, 5 Februari 2025. 

"Intinya, pelaksanaan hak-hak asasi rakyat Palestina adalah tentang hak mereka untuk hidup sebagai manusia di tanah air sendiri," kata Guterres. 

Ia menyatakan bahwa dunia telah melihat bagaimana semakin sulitnya mewujudkan hak-hak tersebut.  

Baca juga: Senator Sanders Sebut Usulan Trump Soal Gaza Sebagai 'Pembersihan Etnis'

"Kita telah menyaksikan dehumanisasi dan demonisasi sistematis yang mengerikan terhadap seluruh penduduk di Gaza," katanya. 

Guterres menyinggung juga kehancuran dan "horor yang sulit dibayangkan" akibat genosida di Gaza. 

Dia turut menyoroti tingginya jumlah korban yang tewas akibat dari serangan Israel di Gaza, jumlahnya hampir mencapai 50.000 jiwa, dengan 70 persen terdiri dari perempuan dan anak-anak. 

"Sebagian besar infrastruktur sipil di Gaza, termasuk rumah sakit, sekolah, dan fasilitas air, telah hancur. Hampir seluruh penduduknya harus mengungsi berkali-kali, menghadapi kelaparan dan penyakit," kata dia. 

Baca juga: Laporan PBB Sebut Hampir Seribu Orang Dieksekusi Mati di Negara Ini

Ia menambahkan bahwa anak-anak di Gaza tidak hanya kehilangan tempat tinggal, tetapi juga akses terhadap pendidikan, yang membuat mereka tumbuh dalam kondisi penuh trauma.

Selain itu, Guterres menyatakan rasa "keprihatinan yang mendalam" terhadap meningkatnya aksi kekerasan yang dilakukan oleh pemukim ilegal di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem Timur. 

"Kekerasan itu harus dihentikan. Seperti telah ditegaskan oleh Mahkamah Internasional, pendudukan Israel atas wilayah Palestina harus diakhiri. Hukum internasional harus ditegakkan, dan akuntabilitas harus dipastikan," kata dia. 

Baca juga: AS Mundur dari Dewan HAM PBB, Setop Dana untuk UNRWA

Ia menyerukan kepada masyarakat internasional untuk berperan aktif dalam "menjaga kesatuan, kesinambungan, dan integritas wilayah Palestina yang diduduki, serta pemulihan dan rekonstruksi Gaza."

Guterres juga menegaskan bahwa Palestina membutuhkan pemerintahan yang kuat dan bersatu agar dapat menghadapi berbagai tantangan.

"Masyarakat internasional harus mendukung Otoritas Palestina untuk mencapai tujuan itu," ujarnya. 

(Sumber: Antara)


x|close