AHY Ungkap Kemungkinan Tarif Tol Didiskon pada Libur Lebaran 2025

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 6 Feb 2025, 19:28
thumbnail-author
Muhammad Hafiz
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan selepas peninjauan PLTS terapung Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (6/2/2025). Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) memberikan keterangan selepas peninjauan PLTS terapung Cirata, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Kamis (6/2/2025). (Antara)

Ntvnews.id, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) membuka kemungkinan adanya diskon tarif tol selama libur Lebaran 2025. Wacana ini muncul setelah sebelumnya ada pembahasan terkait diskon tiket pesawat, kapal laut, dan kereta api.

"Kita mencoba dan saya mohon doanya nih karena tidak bisa berjanji terlebih dahulu. Kita sedang berusaha agar bisa mengurangi biaya transportasi, ya tentu udara, tapi juga kapal dan kereta api. Bahkan kita sedang hitung apakah tol juga bisa ada diskon, ada pengurangan," kata AHY saat berada di Waduk Cirata, Kabupaten Purwakarta, Kamis.

Koordinasi dengan Berbagai Pihak

AHY menyampaikan bahwa pemerintah telah mengadakan rapat koordinasi dengan berbagai kementerian dan lembaga untuk membahas berbagai aspek transportasi selama Lebaran. Diskusi ini mencakup harga tiket, kondisi infrastruktur jalan, potensi pariwisata, serta keamanan bagi masyarakat yang akan mudik.

Baca juga: Tol Jagorawi Kembali Makan Korban, AHY Imbau Pengemudi Lebih Disiplin

Menurut AHY, penurunan harga tiket pesawat atau diskon tol tidak bisa diputuskan secara sepihak, karena melibatkan banyak pihak, seperti pengelola bahan bakar pesawat (avtur), maskapai penerbangan, dan operator jalan tol.

"Karena kita tahu menurunkan harga tiket pesawat misalnya, seperti yang dilakukan pada masa Nataru yang lalu ini, melibatkan pengelola Aftur, ya tentu di dalamnya Pertamina, kemudian juga dari berbagai maskapai. Tentu kami perlu waktu lebih lanjut lagi untuk duduk bersama," ujar AHY.

AHY juga menambahkan bahwa persentase diskon tarif tol atau moda transportasi lainnya masih dalam tahap perhitungan. Kebijakan ini harus dipertimbangkan secara matang agar keamanan, kenyamanan, dan keterjangkauan biaya transportasi tetap terjaga.

"Termasuk persentase diskonnya. Ini bukan suatu yang kecil ya. Mudah-mudahan pada saatnya akan kami jelaskan, seperti apa kebijakan yang bisa kami ambil untuk meyakinkan sekali lagi keselamatan, keamanan, kenyamanan, ketepatan waktu, dan juga keterjangkauan terhadap biaya transportasi tersebut," kata AHY.

Meniru Kebijakan Nataru 2024

Sebelumnya, AHY dalam Rapat Koordinasi Persiapan Lebaran pada 5 Februari 2025 menyoroti kemungkinan penerapan kebijakan diskon transportasi, seperti yang telah dilakukan pada periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024.

"Kita harus kerja keras dalam waktu cepat. Waktu itu baru saja kita dilantik tapi sudah langsung masuk ke masa-masa penyiapan Natal dan Tahun Baru dan 10 persen pengurangan harga tiket pesawat. Ini kebijakan yang prorakyat dan berpengaruh positif terhadap pariwisata serta penguatan sektor ekonomi di daerah," kata AHY.

Seiring dengan meningkatnya mobilitas masyarakat setelah pandemi, koordinasi lintas sektor menjadi kunci utama kelancaran arus mudik Lebaran 2025.

"Kita yakinkan infrastruktur, jalan, dan semua sarana pendukungnya dalam kondisi prima agar tidak ada hambatan yang berarti," tegas AHY.

Dampak Diskon Transportasi terhadap Mobilitas Masyarakat

Data Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa penurunan harga tiket transportasi berdampak signifikan pada peningkatan jumlah penumpang.

Plt Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti melaporkan bahwa pada Desember 2024, jumlah penumpang untuk seluruh moda transportasi mengalami peningkatan, baik secara bulanan maupun tahunan.

Angkutan udara domestik naik 1,76 persen dari 62,56 juta penumpang (2023) menjadi 63,69 juta (2024).

Angkutan udara internasional meningkat 21,46 persen, dari 15,64 juta penumpang (2023) menjadi 19 juta (2024).

Pemerintah berharap kebijakan serupa dapat diterapkan saat Lebaran 2025, sehingga masyarakat bisa mudik dengan lebih terjangkau, aman, dan nyaman.

(Sumber: Antara)

x|close