Ntvnews.id, Jakarta - Deputi Bidang Pengembangan dan Destinasi dan Infrastruktur Kementerian Pariwisata, Hariyanto menjelaskan soal pemangkasan anggaran Kemenpar oleh Presiden Prabowo.
Menurut penjelasannya, jika seluruh anggaran kementerian memang dipangkas secara bersamaan, namun untuk Kemenpar sendiri dipangkas sekitar 40 persen.
"Kalau untuk anggaran, sudah pasti ada pemotongan anggaran, dan berlaku di seluruh kementerian lembaga. Mungkin di persentasinya, barangkali itu dari Rp 1,4 triliun sekitar 80 persen," tutur Hariyanto di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, 7 Februari 2025.
Hal ini dilakukan guna memaksimalkan fungsi utama yang dijalankan yakni fungsi regulasi dan fasilitas. Hal ini justru menjadi tantangan bagi Kemenpar untuk memaksimalkan koordinasi antara lembaga, dunia industri dan dunia usaha.
"Kita berharap anggarannya kembali, karena fungsi fasilitasi juga penting," sambungnya.
Adapun menurut Hariyanto jika kebijakan pemangkasan anggaran ini tidak terlalu berpengaruh terhadap program Kementerian Pariwisata.
"Apakah dengan kebijakan anggaran berpengaruh? Saya kita kalau boleh kami sampaikan, mungkin tidak terlalu berpengaruh banyak karena kami memaksimalkan fungsi kolaborasi," timpalnya.
Seperti yang kita ketahui, pemangakasan anggaran Kementerian dilakukan sebagai kebijakan penghematan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN), dengan memotong beberapa pos anggaran di kementerian dan lembaga. Targetnya, akan ada efisiensi sebesar Rp306 triliun.