Heboh Seorang Anak Jual Perhiasan Orang Tua Milyaran Rupiah Jadi Seharga Ratusan Ribu

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Feb 2025, 08:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi anak depresi. (Unsplash) Ilustrasi anak depresi. (Unsplash)

Ntvnews.id, Beijing - Seorang remaja di Shanghai mengejutkan banyak orang setelah menjual perhiasan ibunya senilai Rp 2,2 miliar hanya seharga Rp 130 ribu. Aksi ini menjadi sorotan setelah sang ibu, bermarga Wang, melaporkan kejadian tersebut ke polisi. Ternyata, gadis itu menjual perhiasan hanya demi mendapatkan tindik bibir.

Dilansir dari SCMP, Senin, 10 Februari 2025, Wang tidak menyangka bahwa koleksi perhiasannya bisa lenyap begitu saja. Setelah merasa ada yang janggal, ia bertanya kepada putrinya, yang kemudian mengaku telah menjualnya dengan harga jauh di bawah nilai aslinya, yakni Rp 130 ribu.

Perhiasan tersebut dijual sebagai barang daur ulang di pasar lokal. Sang anak mengira gelang giok, kalung, serta batu permata ibunya hanyalah perhiasan imitasi, sehingga ia menyerahkannya begitu saja.

Menyadari kehilangan ini, Wang segera melaporkannya ke kantor polisi Wanli di bawah Biro Keamanan Umum Putuo. Polisi pun langsung menyelidiki kasus tersebut dengan meninjau rekaman CCTV. Beruntung, perhiasan tersebut berhasil ditemukan sebelum jatuh ke tangan orang lain.

Baca Juga: Viral! Razman Arif Nasution Marah-marah hingga Gelangnya Copot

Alasan di balik aksi sang anak memicu reaksi luas dari masyarakat. Ia mengaku hanya ingin membeli anting dan tindik bibir seharga Rp 130 ribu. Padahal, perhiasan yang dijualnya memiliki nilai yang sangat besar.

Wang mengaku terkejut setelah mengetahui alasan putrinya. "Saya bertanya kenapa dia melakukan itu, dan dia menjawab, 'Saya melihat seseorang memakai tindik bibir, dan menurut saya itu keren. Saya juga ingin punya,'" ujar Wang kepada polisi.

Keputusan impulsif ini pun menjadi bahan perdebatan di media sosial.

Sebagian warganet menyoroti pola asuh dalam keluarga tersebut, dengan mempertanyakan apakah sang anak mendapatkan uang saku yang cukup. Namun, ada juga yang menilai bahwa tindik bibir bukanlah kebutuhan penting bagi seorang remaja, sehingga tidak seharusnya dijadikan alasan untuk menjual perhiasan.

x|close