Serem! Ratusan Ular Berbisa Bersemayam di Perkarangan Rumah Warga

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Feb 2025, 06:50
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ular Kobra Ular Kobra (Pixabay)

Ntvnews.id, Canbera - Tinggal di Australia berarti harus siap menghadapi kemunculan hewan liar di sekitar rumah. Hal ini dialami oleh seorang warga Sydney yang mendapat kejutan tak terduga saat pawang ular menemukan 102 ekor reptil berbisa bersembunyi di kebunnya.

Dilansir dari ABC News, Senin, 10 Februari 2025, David Stein, yang tinggal di Horsley Park, sekitar 32 kilometer dari pusat Sydney, awalnya melihat beberapa ekor ular di tumpukan mulsa yang ia gunakan untuk menyuburkan pohon-pohonnya. Karena khawatir, ia menghubungi layanan Reptile Relocation Sydney untuk menangani situasi tersebut.

Saat pawang ular Dylan Cooper mulai menggali tumpukan mulsa, jumlah ular yang ditemukan ternyata jauh lebih banyak dari perkiraan.

Secara keseluruhan, ada 102 ekor ular—terdiri dari lima ekor dewasa dan 97 bayi—bersembunyi di sana. Pemilik Reptile Relocation Sydney, Cory Kerewaro, menyebut kejadian ini sebagai sesuatu yang sangat langka.

Baca Juga: Apa Itu Virus Marburg yang Tewaskan 8 Orang di Tanzania dan Bisa Menular Lewat Kelelawar?

Ular-ular tersebut merupakan red-bellied black snake, spesies berbisa yang umum ditemukan di Australia. Biasanya, ular betina berkumpul untuk melahirkan, tetapi kelahiran massal dalam jumlah besar jarang sekali teramati secara langsung.

"Ini hampir tidak pernah terjadi sebelumnya," ujar Kerewaro.

Salah satu ular betina yang dievakuasi bahkan melahirkan lebih banyak bayi ular saat berada dalam kantong penampungan. Proses pemindahan seluruh ular ini berlangsung sekitar tiga jam.

Baca Juga: Shella Saukia Sebut Dokter Oky 'Ular' dan Dalang Pemerasan di Balik Huru-hara Skincare

Stein awalnya hanya melihat sekitar enam ekor ular di kebunnya, tetapi jumlah sebenarnya jauh lebih besar. Setelah melakukan pencarian di internet, istrinya menemukan bahwa ular betina cenderung berkumpul saat akan melahirkan, yang berarti kemungkinan masih ada lebih banyak lagi yang datang. Hal inilah yang mendorong mereka untuk segera menghubungi pawang ular.

Untungnya, tindakan cepat tersebut mencegah ular-ular ini menyebar ke lingkungan sekitar.

"Mereka baru saja lahir dan siap menjelajah dunia," kata Kerewaro. "Kami datang di waktu yang tepat."

Kini, seluruh ular tersebut telah dipindahkan ke taman nasional agar dapat hidup di habitat alaminya, sementara Stein merasa lega karena kebunnya kembali aman.

x|close