Ntvnews.id, Amerika - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tidak akan melakukan deportasi terhadap Pangeran Harry, meskipun terdapat gugatan hukum yang mempertanyakan status imigrasi dan pengajuan visanya di AS.
Gugatan tersebut diajukan oleh Heritage Foundation, yang mengkhawatirkan kemungkinan bahwa sang pangeran tidak mengungkapkan penggunaan narkoba ilegal di masa lalu saat mengajukan visa.
"Saya tidak ingin melakukan (deportasi) itu," kata Trump dalam wawancara dengan The New York Post pada hari Jumat, 7 Februari 2025.
Trump berpendapat bahwa Duke of Sussex telah memiliki cukup banyak permasalahan dalam hubungannya dengan Meghan Markle, sehingga tidak perlu menambah bebannya dengan deportasi.
Potret Donald Trump (Pinterest)
"Saya akan membiarkannya sendiri. Ia sudah punya cukup banyak masalah dengan istrinya (Meghan Markle). Istrinya sangat buruk," ujar Trump dalam wawancara yang dikutip oleh Gulf News, Senin, 10 Februari 2025.
Selama ini, Duke dan Duchess of Sussex sering kali mengkritik Trump. Meghan Markle dalam pernyataannya di masa lalu pernah menyebut Trump sebagai sosok yang memecah belah dan misoginis. Sebagai tanggapan, Trump kerap mengejek Pangeran Harry dengan menyatakan bahwa sang pangeran telah "dicambuk" oleh Meghan.
Dalam wawancara tersebut, Trump juga menggunakan kesempatan tersebut untuk mengungkapkan kekagumannya terhadap Pangeran William, kakak laki-laki Harry. Trump menggambarkan William sebagai pemuda yang luar biasa.
Keduanya pernah bertemu langsung di Paris, Prancis, saat Katedral Notre-Dame kembali dibuka pada Desember 2024. Pertemuan tersebut sangat kontras dengan hubungan Trump terhadap Harry dan Meghan, yang justru diwarnai ketegangan.
Pangeran Harry dan Meghan Markle (Daily Mail)
Sebagai tambahan, gugatan yang diajukan oleh Heritage Foundation terhadap Departemen Keamanan Dalam Negeri mempertanyakan transparansi Harry dalam permohonan visanya. Gugatan tersebut merujuk pada pengakuan Harry dalam otobiografi "Spare" yang menyebutkan bahwa ia pernah menggunakan narkoba seperti kokain, ganja, dan zat psikedelik.
Nile Gardiner dari Heritage Foundation, sebuah lembaga pemikir konservatif, menegaskan bahwa setiap individu yang mengajukan visa ke AS harus bersikap jujur dalam aplikasinya. "Dan tidak jelas bahwa hal itu berlaku untuk Pangeran Harry," ujar Gardiner..
Heritage Foundation mencurigai bahwa Pangeran Harry mendapat perlakuan istimewa dari pemerintahan Joe Biden setelah ia dan Meghan pindah ke California pada 2020, menyusul keputusan mereka untuk keluar dari keluarga kerajaan Inggris, yang dikenal dengan istilah Megxit.