Suku Madura dan Suku Papua (Instagram)
Ntvnews.id, Yogyakarta - Sebuah surat yang diklaim berasal dari Keluarga Madura di Yogyakarta ditujukan kepada komunitas Papua dan tersebar luas di media sosial. Surat tersebut berisi tantangan terbuka bagi etnis Papua di Yogyakarta untuk melakukan carok atau duel secara langsung.
Dalam isi surat itu, warga Madura mengungkapkan keluhan terhadap perilaku kelompok Papua yang mereka anggap merugikan. Disebutkan bahwa terdapat banyak kasus perusakan, pengambilan barang tanpa membayar, serta tindakan kekerasan terhadap pemilik toko kelontong milik orang Madura yang diduga dilakukan oleh kelompok Papua.
Melalui forum keluarga, masyarakat Madura di Yogyakarta meminta penyelesaian atas konflik ini. Mereka bahkan menyatakan kesiapan untuk menghadapi pertarungan terbuka jika situasi tidak menemukan solusi.
View this post on Instagram
Meskipun demikian, mereka tetap menekankan pentingnya menjaga ketenteraman dan memegang teguh prinsip persatuan dalam keberagaman sesuai dengan semangat Bhinneka Tunggal Ika.
Menanggapi situasi yang memanas ini, masyarakat meminta intervensi dari Polda DIY serta Gubernur Yogyakarta guna mencegah eskalasi konflik. Sebagai langkah antisipasi, kepolisian telah meningkatkan patroli dan berupaya memfasilitasi dialog antara kedua belah pihak.
Kapolresta Yogyakarta, Kombes Pol Aditya Surya Dharma, mengimbau agar semua pihak yang terlibat, baik warga Madura maupun komunitas Papua, dapat mengendalikan diri. Ia juga menegaskan agar tidak ada pihak yang terprovokasi oleh situasi yang berkembang.
Suku Madura dan Suku Papua (Instagram)
"Agar masing-masing pihak menahan diri dan tidak terprovokasi," kata Kombes Pol Aditya Surya Dharma dalam keterangan resminya yang dilansir pada Senin, 10 Februari 2025.
Selain itu, Kombes Aditya Surya memastikan bahwa aparat kepolisian telah mengoordinasikan langkah-langkah penanganan bersama dengan berbagai pemangku kepentingan terkait. Ia menegaskan bahwa upaya menjaga keamanan dan ketertiban di Yogyakarta menjadi prioritas utama guna menghindari konflik yang lebih besar.
"Sudah dalam penanganan seluruh stake holder yang ada," pungkasnya.
Ikuti Whatsapp Channel NTVNEWS.ID
