Ntvnews.id, Jakarta - Bulan Ramadhan adalah momen yang dinantikan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Namun, bagi penderita asam lambung, menjalankan ibadah puasa sering kali menjadi kekhawatiran tersendiri. Banyak informasi yang beredar mengenai dampak puasa terhadap penderita asam lambung, tetapi tidak semuanya benar. Artikel ini dilansir dari berbagai sumber arikel, salah satunya adalah Mayo Clinic. Artikel ini akan mengulas berbagai mitos dan fakta terkait puasa bagi penderita asam lambung berdasarkan sumber medis yang terpercaya.
Mitos 1: Penderita Asam Lambung Tidak Boleh Berpuasa
Fakta: Tidak semua penderita asam lambung dilarang berpuasa. Jika kondisi masih dalam tahap ringan hingga sedang, berpuasa justru bisa membantu mengatur pola makan dan mengurangi konsumsi makanan pemicu naiknya asam lambung. Namun, bagi penderita dengan kondisi parah atau penyakit gastroesophageal reflux disease (GERD) yang tidak terkontrol, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum berpuasa.
Mitos 2: Berpuasa Memperparah Asam Lambung
Fakta: Puasa tidak selalu memperburuk kondisi asam lambung, justru dalam beberapa kasus, puasa bisa membantu menstabilkan produksi asam di lambung. Dengan mengatur pola makan yang lebih sehat dan menghindari makanan pemicu asam lambung saat sahur dan berbuka, gejala dapat dikendalikan dengan baik.
Mitos 3: Sahur dengan Porsi Besar Mencegah Asam Lambung Naik
Fakta: Makan dalam jumlah besar saat sahur justru bisa memicu naiknya asam lambung. Sebaiknya, konsumsi makanan dalam porsi yang cukup dan pilih makanan yang mudah dicerna seperti oatmeal, roti gandum, atau nasi dengan lauk yang tidak berminyak. Hindari makanan pedas, asam, dan berlemak.
Mitos 4: Minum Kopi atau Teh di Sahur dan Berbuka Aman untuk Lambung
Fakta: Kafein dalam kopi dan teh dapat merangsang produksi asam lambung dan memperburuk gejala. Sebaiknya, pilih air putih atau teh herbal yang lebih ramah bagi lambung untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh selama puasa.
Baca juga: Puasa Aman untuk Penderita Asam Lambung dan GERD: Tips Sehat Selama Ramadan
Mitos 5: Langsung Tidur Setelah Sahur Tidak Berpengaruh pada Asam Lambung
Fakta: Tidur dalam posisi berbaring setelah makan sahur bisa menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan. Disarankan untuk menunggu setidaknya 1-2 jam setelah sahur sebelum berbaring agar makanan dapat dicerna dengan baik.
Mitos 6: Mengonsumsi Buah Saat Berbuka Selalu Baik untuk Lambung
Fakta: Tidak semua buah aman bagi penderita asam lambung. Buah yang bersifat asam seperti jeruk, nanas, dan mangga muda dapat meningkatkan produksi asam lambung. Sebagai gantinya, pilih buah yang bersifat basa seperti pisang dan pepaya yang lebih aman untuk lambung.
Mitos 7: Puasa Bisa Menyebabkan Maag Bertambah Parah
Fakta: Jika dilakukan dengan benar, puasa tidak menyebabkan maag bertambah parah. Justru, puasa dapat membantu memperbaiki pola makan yang lebih sehat dan mengurangi kebiasaan ngemil yang tidak teratur.
Mitos 8: Minum Air Dingin Saat Berbuka Bisa Meredakan Asam Lambung
Fakta: Minum air dingin secara langsung saat berbuka justru dapat menyebabkan perut kembung dan meningkatkan produksi asam lambung. Lebih baik minum air putih hangat atau suhu ruangan untuk menghidrasi tubuh dengan aman.
Mitos 9: Mengonsumsi Makanan Manis Saat Berbuka Tidak Berdampak pada Asam Lambung
Fakta: Makanan manis, terutama yang mengandung gula tinggi seperti kue dan sirup, dapat merangsang produksi asam lambung berlebih. Pilih sumber gula alami seperti kurma yang lebih sehat dan aman bagi lambung.
Baca juga: 5 Faktor yang Dapat Memperburuk Kondisi Gerd
Mitos 10: Olahraga Saat Puasa Bisa Memicu Asam Lambung Naik
Fakta: Olahraga ringan seperti jalan kaki atau yoga setelah berbuka dapat membantu pencernaan dan menjaga kesehatan lambung. Hindari olahraga berat saat perut kosong karena dapat meningkatkan produksi asam lambung.
Banyak mitos yang berkembang mengenai puasa bagi penderita asam lambung, namun dengan informasi yang benar, penderita asam lambung tetap bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman. Yang terpenting adalah mengenali kondisi tubuh, memilih makanan yang tepat, dan berkonsultasi dengan dokter jika diperlukan. Dengan pola makan yang sehat dan teratur, puasa justru bisa menjadi momen untuk memperbaiki kesehatan lambung.