Ketua KY Ngeluh Harus Beli BBM Sendiri, Imbas Pemangkasan Anggaran

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Feb 2025, 15:07
thumbnail-author
Moh. Rizky
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Ketua Komisi Yudisial, Amzulian Rifai Ketua Komisi Yudisial, Amzulian Rifai (YouTube)

Ntvnews.id, Jakarta - Ketua Komisi Yudisial (KY) Amzulian Rifai menyebut gaji para pegawainya hanya cukup sampai bulan Oktober 2025. Ini merupakan dampak kebijakan pemangkasan anggaran dari Presiden Prabowo Subianto.

Walau demikian, Komisi Yudisial yang merupakan lembaga yudikatif mengikuti kebijakan pemerintah. Tapi, ia mengakui bahwa hal itu mengganggu KY dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

"Kami diminta melakukan efisiensi ya, segala hal. Karena dengan anggaran yang ada, operasional saja sehari-hari itu agak terganggu," kata Amzulian usai rapat dengan Komisi III DPR RI, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 10 Februari 2025.

Anggaran KY dipangkas sebesar 54 persen dari Rp184 miliar anggaran untuk tahun 2025. Ia pun menerima kabar bahwa anggaran bahan bakar minyak (BBM) untuk operasional KY pun ditiadakan.

"BBM kami mulai bulan depan beli sendiri, keteteran kami," ucapnya.

Dalam waktu dekat, Amzulian bakal menemui Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati untuk meminta perbaikan atas adanya kebijakan efisiensi tersebut. Sebab karena kebijakan itu, KY berpotensi tak bisa menggelar seleksi bagi hakim Mahkamah Agung.

"Ada surat Mahkamah Agung yang meminta kami menyelesaikan hakim agung. Dan itu harus kami jawab. Terkait surat itu maksimal 15 hari. Maka kami nggak punya pilihan lain, harus menjawab," tuturnya.

Kementerian Keuangan menerapkan langkah efisiensi anggaran belanja kementerian/lembaga (K/L) sebesar Rp256,1 triliun untuk tahun anggaran 2025.

Ini sesuai dengan Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2025 yang ditegaskan melalui Surat Menteri Keuangan Nomor S-37/MK.02/2025.

x|close