Sentil Studi Banding, Prabowo: Mengentaskan Kemiskinan Kok Belajar dari Australia Negara Kaya

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 10 Feb 2025, 17:27
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Prabowo Subianto Prabowo Subianto (Sekretariat Negara)

Ntvnews.id, Surabaya - Presiden Prabowo Subianto dalam acara Pembukaan Kongres Ke-XVIII Muslimat Nahdlatul Ulama (NU), di Surabaya, Senin, 10 Februari 2025.

Dalam pidatonya Presiden Prabowo Subianto menyoroti kebiasaan studi banding dan seminar yang dinilai tidak memberikan dampak nyata bagi rakyat. Ia menegaskan bahwa pemerintah harus lebih fokus pada aksi nyata ketimbang menggelar diskusi tanpa hasil.

"Cukup seminar, kajian-kajian cukup, apa itu FGD (Forum Group Discussion)? Mau diskusi apa lagi? Bantu rakyat! Yang lapar cari makan, sekolah rusak perbaiki, jalan rusak perbaiki," ujar Prabowo dengan nada tegas.

Prabowo juga mengkritik kebiasaan studi banding yang sering dilakukan ke negara-negara maju, seperti Australia. Menurutnya, seharusnya studi banding dilakukan di tempat yang lebih relevan dengan kondisi Indonesia.

Baca Juga: Momen Prabowo Berbaur dengan Warga Bogor Usai Sidak Makan Bergizi Gratis di SD

"Studi banding mau belajar bagaimana mengentaskan kemiskinan, studi bandingnya ke Australia? Australia salah satu dari 10 negara terkaya di dunia, kok belajar ke Australia?" katanya.

Selain itu, Prabowo menyindir studi banding yang dianggap tidak masuk akal, seperti belajar tentang Pramuka di luar negeri.

"Studi banding belajar Pramuka? Ada apa belajar Pramuka?" ucapnya.

Baca Juga: Prabowo: Ndablek Itu Monyet-monyet Maling-maling, Gak Sadar-sadar

Ia juga menyebut adanya upaya dari beberapa pihak yang berusaha melobi media dan LSM untuk menyerangnya, namun ia mengaku tidak gentar dengan hal tersebut.

"Gerundel, habis itu lobi-lobi wartawan, LSM, untuk serang saya. Gak apa-apa, saya lebih takut emak-emak daripada mereka," ungkapnya.

Pernyataan ini menguatkan sikap Prabowo dalam menekan pemborosan anggaran dan memastikan bahwa dana negara benar-benar digunakan untuk kepentingan rakyat.

x|close