Biadab! Pasukan Tentara Israel Bunuh Wanita Hamil

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Feb 2025, 05:15
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Ilustrasi - Tank pasukan Israel. Ilustrasi - Tank pasukan Israel. (ANTARA/Xinhua)

Ntvnews.id, Tepi Barat - Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa pasukan Israel di Tepi Barat yang diduduki telah menembak mati tiga orang, termasuk seorang wanita yang tengah hamil delapan bulan. Sementara itu, militer Israel menyatakan bahwa serangan tersebut bertujuan untuk "menargetkan teroris" dalam operasi yang dilakukan di wilayah tersebut.

Militer Israel juga menambahkan bahwa polisi militer telah membuka penyelidikan atas kematian wanita hamil tersebut.

Dilansir dari AFP, Selasa, 11 Februari 2025, militer Israel mengungkapkan bahwa pasukannya melancarkan operasi di kamp pengungsi Nur Shams, yang terletak di pinggiran Tulkarem, Tepi Barat utara, pada Minggu, 9 Februari 2025 dini hari waktu setempat. Operasi ini merupakan bagian dari serangan yang masih berlangsung di sejumlah kamp pengungsi terdekat.

Kementerian Kesehatan Palestina menyatakan bahwa Sundus Jamal Muhammad Shalabi, seorang wanita berusia 23 tahun, tewas dalam serangan tersebut sebelum fajar tiba, sementara suaminya, Yazan Abu Shola, mengalami luka parah.

Calon ibu itu dinyatakan meninggal saat tiba di rumah sakit setempat, menurut laporan dari kementerian tersebut.

Baca Juga: Tempat Populer Wisatawan di Thailand Serukan Larangan Turis Israel

"Tim medis tidak dapat menyelamatkan nyawa bayi tersebut karena pasukan pendudukan (Israel) mencegah pemindahan korban luka ke rumah sakit," tambah pernyataan dari kementerian.

Ketika dimintai keterangan oleh AFP terkait penembakan terhadap wanita hamil di Nur Shams, militer Israel mengungkapkan bahwa "setelah insiden tersebut, penyelidikan telah dibuka oleh Divisi Investigasi Kriminal Polisi Militer."

Murad Alyan, seorang anggota komite rakyat di kamp Nur Shams, mengungkapkan kepada AFP bahwa pasangan tersebut "berusaha meninggalkan kamp sebelum pasukan pendudukan memasuki area tersebut. Mereka ditembak saat berada di dalam mobil mereka."

Kementerian Luar Negeri Palestina mengecam kejadian ini, menyebutnya sebagai "kejahatan eksekusi yang dilakukan oleh pasukan pendudukan." Mereka juga menuduh pasukan Israel "secara sengaja menargetkan warga sipil yang tidak berdaya."

Dalam insiden terpisah di Nur Shams, Kementerian Kesehatan Palestina melaporkan bahwa seorang wanita lainnya, Rahaf Fouad Abdullah al-Ashqar, yang berusia 21 tahun, juga tewas.

Baca Juga: Istri Perdana Menteri Israel Terseret dalam Lubang Skandal

Sumber dari komite rakyat kamp menyebutkan bahwa wanita tersebut terbunuh dan ayahnya terluka ketika "pasukan Israel menggunakan bahan peledak untuk membuka pintu rumah keluarga mereka."

Kemudian, pada Minggu malam, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi bahwa korban ketiga, seorang pria Palestina bernama Iyas Adli Fakhri al-Akhras, yang berusia 20 tahun, tewas setelah "ditembak oleh pasukan Israel" di kamp Nur Shams.

Militer Israel menyatakan kepada AFP bahwa pihaknya sedang melakukan investigasi terhadap insiden tersebut.

Menurut data Kementerian Kesehatan Palestina, sedikitnya 70 warga Palestina telah tewas akibat tembakan pasukan Israel di Tepi Barat sejak awal tahun ini.

Kekerasan di wilayah tersebut semakin meningkat sejak pecahnya perang di Jalur Gaza pada Oktober 2023.

x|close