Belum 2 Bulan, Mega Proyek Seharga Rp40 Miliar di Bojonegoro Ambruk

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 11 Feb 2025, 12:52
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Siti Ruqoyah
Editor
Bagikan
Proyek di Bojonegoro Proyek di Bojonegoro (Instagram)

Ntvnews.id, BojonegoroTebing penahan di sepanjang aliran Sungai Bengawan Solo, Kecamatan Baureno, Bojonegoro, panjang mencapai ratusan meter rusak parah. Akibat kejadian ini, struktur beton yang berfungsi sebagai tiang pancang untuk menopang tebing tersebut terlepas dan muncul ke permukaan tanah.

Saat ini, proyek konstruksi yang mengalami kerusakan parah tersebut tampak tidak memiliki aktivitas pekerja sama sekali. Selain itu, papan informasi proyek juga tidak terlihat di lokasi. Diperkirakan, panjang kerusakan yang terjadi mencapai sekitar 250 meter.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by LINGKAR BOJONEGORO (@lingkarjonegoro)

Beberapa bagian bangunan yang runtuh menunjukkan indikasi bahwa proses pengecoran besi dan pengerjaan lainnya diduga tidak sesuai dengan standar. Padahal, proyek ini didanai melalui APBD Pemkab Bojonegoro dengan anggaran mencapai Rp 40 miliar dan baru selesai pada akhir Desember 2024.

Sejumlah warga di Desa Lebaksari dan Tanggungan menyatakan keheranannya terhadap kerusakan ini. Lokasi proyek ini sendiri terletak di dekat jalan desa serta area persawahan. Beberapa warga setempat juga mengungkapkan bahwa insiden ambruknya proyek ini terjadi pada Januari 2025.

Berdasarkan data yang diperoleh dari aplikasi Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE), proyek pembangunan pelindung tebing sungai di Desa Lebaksari dan Tanggungan memiliki total panjang 980 meter dengan pagu anggaran senilai Rp 40 miliar.

Proyek di Bojonegoro <b>(Instagram)</b> Proyek di Bojonegoro (Instagram)

Pada proses lelang yang dilakukan pada tahun 2024 melalui APBD Pemkab Bojonegoro, proyek ini dimenangkan oleh Indopenta Bumi Permai. Perusahaan tersebut beralamat di Jalan Jemursari VII No.19 Surabaya dengan nilai harga perkiraan sendiri (HPS) sebesar Rp 39,6 miliar.

Di sisi lain, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PUSDA) Kabupaten Bojonegoro, Heri Widodo, masih belum memberikan tanggapan ketika dimintai keterangan oleh beberapa awak media mengenai kejadian ini.

Masyarakat berharap agar proyek pembangunan tebing pelindung ini segera diperbaiki agar mereka merasa lebih aman, terutama saat debit air Sungai Bengawan Solo meningkat.

x|close