Kelakar Trump Soal Ukraina Bakal Jadi Bagian dari Rusia

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 12 Feb 2025, 08:20
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Potret Donald Trump Potret Donald Trump (Pinterest)

Ntvnews.id, Washington DC - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengeluarkan pernyataan yang tidak biasa. Kali ini, ia menyampaikan gagasan bahwa Ukraina "mungkin akan menjadi bagian Rusia suatu hari nanti."

Dilansir dari AFP, Rabu, 12 Februari 2025, pernyataan tersebut disampaikan Trump menjelang pertemuan antara Wakil Presiden AS, JD Vance, dengan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, yang dijadwalkan berlangsung akhir pekan ini.

Komentar Trump tentang Ukraina dan Rusia

Trump menyatakan bahwa ada kemungkinan kesepakatan akan tercapai atau justru tidak terjadi sama sekali terkait konflik Rusia-Ukraina.

"Mereka mungkin membuat kesepakatan, mereka mungkin tidak membuat kesepakatan. Mereka (Ukraina-red) mungkin menjadi bagian Rusia suatu hari nanti, atau mereka mungkin tidak akan menjadi bagian Rusia suatu hari nanti," ujar Trump dalam wawancaranya dengan Fox News yang ditayangkan pada Senin, 10 Februari 2025 waktu setempat.

Baca Juga: Trump Teken Perintah Dukung Penggunaan Sedotan Plastik

Selain itu, Trump menyoroti manfaat investasi bantuan AS ke Ukraina dan mengusulkan perdagangan sumber daya alam negara tersebut, termasuk mineral langka.

"Kita akan mendapatkan semua uang di sana, dan saya katakan saya menginginkannya kembali. Dan saya katakan kepada mereka bahwa saya menginginkan uang yang setara, seperti logam tanah langka senilai US$ 500 miliar," ungkap Trump.

Menurutnya, pihak Ukraina pada dasarnya telah menyetujui hal tersebut.

"Dan mereka pada dasarnya setuju untuk melakukan hal itu, jadi setidaknya kita tidak merasa bodoh," tambahnya.

Utusan Khusus dan Upaya Mengakhiri Konflik

Email dari pemerintahan Trump menyebutkan bahwa pekerja federal yang menerima pembelian tersebut akan menerima gaji hingga bulan September Email dari pemerintahan Trump menyebutkan bahwa pekerja federal yang menerima pembelian tersebut akan menerima gaji hingga bulan September

Dalam wawancara yang sama, Trump juga mengonfirmasi rencananya untuk mengirimkan utusan khususnya, Keith Kellogg, ke Ukraina guna merancang proposal penghentian konflik.

Trump menekankan perlunya segera mengakhiri perang, sementara Zelensky menginginkan jaminan keamanan kuat dari Washington sebagai bagian dari kesepakatan dengan Rusia.

Baca Juga: Dua WNI Ditahan di AS dalam Kebijakan Deportasi Massal Donald Trump

Pemerintah Kyiv khawatir bahwa tanpa komitmen militer yang jelas, seperti keanggotaan NATO atau pengerahan pasukan penjaga perdamaian, Rusia hanya akan mendapatkan waktu untuk kembali mengumpulkan dan mempersenjatai pasukannya guna melancarkan serangan baru.

Pertemuan Zelensky dengan Wakil Presiden AS

uru bicara Zelensky, Sergiy Nikiforov, menyampaikan kepada AFP bahwa Presiden Ukraina akan bertemu dengan JD Vance pada Jumat, 14 Februari 2025, bertepatan dengan Konferensi Keamanan Munich.

Menjelang pertemuan tersebut, Zelensky kembali menegaskan pentingnya "perdamaian nyata dan jaminan keamanan yang efektif" bagi Ukraina.

"Keamanan masyarakat, keamanan negara kita, keamanan hubungan ekonomi dan, tentu saja, keberlanjutan sumber daya kita: tidak hanya untuk Ukraina, tapi untuk seluruh dunia yang bebas. Semua ini sedang diputuskan sekarang," ujar Zelensky dalam pernyataan video yang diunggah ke media sosial.

x|close