Ntvnews.id, Jakarta - Pidato terbaru anggota Parlemen Tennessee John Rose di Capitol Hill sungguh tak terlupakan, namun mungkin tidak sesuai dengan keinginan sang politisi. Sebab, sang putra yang bernama Guy mencuri perhatian dengan beberapa kekonyolan.
Pada saat itu, John Rose yang merupakan anggota Kongres dari Partai Republik sedang menyampaikan pidatonya di DPR pada Senin, 3 Juni 2024 lalu. Namun, publik malah lebih fokus pada tingkah laku Guy yang berada di belakang John Rose.
Melansir dari People, Rose memulai pidatonya dengan mengecam putusan bersalah mantan Presiden Donald Trump pada tanggal 30 Mei dalam persidangan pidana di Manhattan, di mana ia dihukum atas 34 tuduhan kejahatan terkait dengan pemalsuan catatan bisnis.
John Rose dan Guy (Tangkapan Layar: Instagram @cnn)
Namun saat dia berbicara, putranya yang masih berusia 6 tahun tersebut mulai tersenyum lebar ke arah kamera C-SPAN. Sang putra kemudian bergerak lebih jauh ke dalam pandangan dan perlahan-lahan mencuri sorotan publik lewat tingkah lakunya.
Guy kemudian menjulurkan lidahnya dan dengan gaya kartun melebarkan matanya ke arah kamera C-SPAN. Anak itu mengibaskan lidahnya dan gelisah di kursinya. Pada satu titik, dia mulai membuat gerakan tangan.
Kemunculan singkat Guy di C-SPAN menjadi viral, bahkan menjadi meme. Salah satu pengguna di X (sebelumnya Twitter) menyebut C-SPAN sebagai "saluran terhebat sepanjang masa". Pengguna lain bercanda bahwa Guy "tidak memerlukan pelatihan media."
“Inilah yang saya dapatkan karena menyuruh putra saya Guy untuk tersenyum ke arah kamera untuk adik laki-lakinya,” kata Rep Rose dilansir dari unggahan di X setelah pidatonya, merujuk pada putranya yang berusia 3 tahun, Sam.
John Rose dan Guy (Tangkapan Layar: Twitter)
Diketahui, Guy baru saja lulus dari taman kanak-kanak minggu lalu dan menghabiskan waktu bersama ayahnya, sehingga menjadi cameo di Capitol Hill. Sementara itu, Rose telah menjadi perbincangan sebelumnya karena lantang membela Donald Trump.
Setelah kalah dari pemilihan presiden atas Joe Biden tahun 2020 lalu, Rose menulis artikel yang mempertanyakan integritas hasil pemilu, dan tanpa dasar menyebut pemilu tersebut sebagai "permainan yang curang".
Pada bulan Februari 2024, ia lebih lanjut mengklaim bahwa Trump tidak terlibat dalam kasus tersebut. Rose terus melanjutkan dukungannya yang kuat terhadap Trump menjelang pemilu tahun 2024 dan menggunakan pidatonya sebagai sebuah kejahatan terhadap Trump.