Ntvnews.id, Jakarta - Gerakan Ansarullah Yaman, atau Houthi, menegaskan kesiapan mereka untuk mengambil tindakan terhadap Israel jika Tel Aviv kembali melakukan serangan militer ke Jalur Gaza dan melanggar perjanjian gencatan senjata.
"Jari kami siap sedia di pelatuk, dan kami siap merespons langsung jika rezim Zionis mengintensifkan serangannya ke Gaza," kata Pemimpin Houthi Abdul Malik al-Houthi dalam siaran televisi, Selasa 11 Febuari 2025.
Al-Houthi menegaskan bahwa meskipun Israel mendapat dukungan besar dari Amerika Serikat, mereka tetap akan menghadapi dampak serius dalam aspek keamanan, militer, dan ekonomi jika konflik kembali meningkat.
Ia juga menekankan bahwa jika Israel kembali menginvasi Gaza, hal itu tidak akan menjadi perkara mudah bagi pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Baca juga: Rencana Perdamaian Yaman Terhambat, Houthi Salahkan AS
Selain itu, pemimpin Houthi tersebut mengkritik rencana Presiden AS Donald Trump yang ingin mengusir rakyat Palestina dari Jalur Gaza. Ia menyebut rencana itu sebagai tindakan agresif yang bertujuan merebut tanah Palestina dari umat Islam.
Menurutnya, tujuan akhir rencana tersebut bukan hanya menguasai Masjid Al-Aqsa, tetapi juga bisa berlanjut hingga mencaplok Mekah dan Madinah.
Al-Houthi juga memperingatkan para pemimpin Arab yang bekerja sama dengan Amerika Serikat. Ia menegaskan bahwa AS bisa saja meninggalkan mereka sewaktu-waktu jika kepentingannya berubah.
(Sumber: Antara)