Ntvnews.id, Jakarta - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyampaikan bahwa kepala daerah terpilih harus membangun daerahnya dengan mengedepankan ide dan imajinasi, tanpa terfokus hanya pada jumlah anggaran yang tersedia dari negara.
Pernyataan ini disampaikan Hasto dalam sambutannya pada acara pembekalan yang digelar secara hybrid di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, pada hari Selasa.
Baca Juga : Anggota DPR PDIP: Retreat Kepala Daerah Dibutuhkan
Dalam kesempatan tersebut, Hasto menjelaskan bahwa pemikiran Soekarno didasari oleh dialektika sejarah Nusantara dan dunia, serta mengadopsi pendekatan analisis materialisme historis, Marxisme, nasionalisme, Islamisme, dan sosialisme.
"Jangan lupakan sejarah. Jangan tinggalkan sejarah. Ini yang namanya dialektika pertama," kata Hasto, Rabu 12 Januari 2025.
Ia memberikan contoh penerapan pemikiran tersebut melalui langkah strategis PDI Perjuangan dalam pembangunan kantor DPP alternatif di Yogyakarta.
Ide ini muncul setelah Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menyampaikan potensi ancaman megathrust di Jakarta yang bisa berdampak pada keberlanjutan eksistensi kantor pusat partai di Jalan Diponegoro.
"Dari situ kami punya ide, kalau di Jakarta ada megathrust, maka kita juga punya kantor partai yang representatif apabila kantor di tingkat pusat dalam keadaan darurat," ujarnya.
Baca Juga : KPK Serahkan 142 Bukti di Sidang Praperadilan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto
Mengikuti pemikiran Soekarno yang selalu menekankan pentingnya ide dan imajinasi, PDIP merencanakan pembangunan kantor alternatif di Yogyakarta dengan konsep bangunan ramah lingkungan (green building).
"Kami menghubungi beberapa arsitek dari kalangan mahasiswa. Kita rangkul, kita punya konsep tentang green building. Maka ide melahirkan imajinasi," tambah Hasto.
Hasto menegaskan betapa pentingnya bagi kepala daerah untuk memahami kekuatan ide dan imajinasi dalam membangun daerah mereka. Ia mengkritik pandangan pragmatis yang hanya mengutamakan anggaran sebelum memiliki visi yang jelas untuk pembangunan.
"Ini penting bagi kepala daerah kita. Yang membangun sepertinya harus ada uang dulu. Padahal Soekarno nggak pernah memikirkan Indonesia merdeka duitnya berapa. Tidak pernah, tetapi ide dulu," tegasnya.
Baca Juga : Ketum PDIP Megawati Pakai Jilbab, Hendak Umrah dengan Puan
Menurut Hasto, kekuatan ide dan imajinasi menjadi kunci bagi PDIP dalam merumuskan strategi politik dan pembangunan yang berkelanjutan, sejalan dengan semangat serta pemikiran Bung Karno.
Kantor DPP alternatif ini dibangun dengan lima lantai dan luas 3.000 meter persegi. Pemilihan Yogyakarta sebagai lokasi didasarkan pada nilai historis yang kuat bagi PDI Perjuangan. "Ibu Mega lahir di Jogja. Ternyata Jogja pernah menjadi penyelamatan republik," ujar Hasto.
Dalam acara pembekalan yang dihadiri oleh para pengurus pusat partai, Hasto menekankan pentingnya memahami tradisi pemikiran Soekarno dalam merumuskan kebijakan dan strategi politik.
Hasto berharap para kepala daerah dari PDIP dapat mengimplementasikan kekuatan ide dan imajinasi dalam membangun daerah mereka, sambil tetap berpegang pada nilai-nilai yang diwariskan oleh Soekarno.
(Sumber Antara)