Ntvnews.id, Kabul - Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla melakukan pertemuan dengan Menteri Pendidikan Afghanistan, Maulwi Habibullah Agha, di Kantor Kementerian Kabul untuk membahas situasi pendidikan di Afghanistan setelah periode perdamaian, termasuk mengenai peluang bagi pemuda Afghanistan untuk melanjutkan pendidikan di Indonesia.
"Salah satu kebutuhan pokok setelah Afghanistan berdamai dan berusaha bangkit dari ketertinggalan adalah pendidikan," katanya dalam rilis yang disiarkan dari Kabul, Afghanistan.
Pada pertemuan itu, Wakil Presiden ke 10 dan 12 Indonesia tersebut menawarkan bantuan untuk ikut memperbaiki pendidikan di Afghanistan.
Jusuf Kalla (Antara)
"Kami coba menawarkan kepada pemuda-pemuda Afghanistan untuk sekolah maupun kuliah di universitas di Indonesia," katanya.
Baca Juga: Afghanistan Diterjang Banjir Bandang, 300 Orang Lebih Tewas
Perang Israel Vs Iran Dibahas di Rakernas PDIP
JK menambahkan tidak hanya Indonesia yang akan membantu perbaikan pendidikan di negara tersebut.
Ia berjanji mengajak beberapa negara Islam lainnya ikut membantu sistem pendidikan di Afghanistan.
"Kami akan mengajak negara-negara Islam lainnya untuk bekerja sama membangkitkan sektor pendidikan di sini setelah puluhan tahun berperang dengan negara asing. Karena faktor pendidikan adalah salah satu bidang yang sangat terbelakang sehingga harus bisa dibantu untuk bangkit kembali," ujarnya.
Baca Juga: Terungkap Amerika Serikat Khawatir Perang Dunia Pecah Setelah Tewasnya Presiden Iran
Untuk agenda terdekat, ia menyatakan akan memperbaiki kurikulum pendidikan dengan mengundang para ahli pendidikan Afghanistan ke Indonesia agar dapat melakukan studi banding secara langsung.
"Itu untuk mempelajari bagaimana menggabungkan antara pendidikan agama dengan pendidikan dan ilmu teknologi," katanya.