Menilik Lokasi Perundingan Trump dan Putin untuk Akhiri Perang Ukraina

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 13 Feb 2025, 11:34
thumbnail-author
Deddy Setiawan
Penulis
thumbnail-author
Beno Junianto
Editor
Bagikan
Presiden Rusia Vladimir Putin dan Donald Trump. Presiden Rusia Vladimir Putin dan Donald Trump. (Anadolu)

Ntvnews.id, Jakarta - Perang antara Rusia dan Ukraina tampaknya mendekati titik akhir. Pada Rabu, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump secara resmi mengadakan pembicaraan damai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin serta Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

Trump melakukan diskusi ini melalui panggilan telepon, menjadikannya langkah besar pertama dalam upaya diplomasi yang telah ia janjikan untuk mengakhiri konflik tersebut.

Melalui akun media sosialnya, TruthSocial @realDonaldTrump, Trump membagikan pernyataan mengenai pembicaraan tersebut. Awalnya, ia membahas percakapannya dengan Putin dalam sebuah unggahan panjang sebelum beralih ke Zelensky.

"Saya baru saja melakukan panggilan telepon yang panjang dan sangat produktif dengan Presiden Vladimir Putin dari Rusia," ungkap Trump dalam unggahannya.

"Kami berdua merenungkan Sejarah Besar Negara-negara kita, dan fakta bahwa kita berjuang bersama dengan sangat sukses dalam Perang Dunia II, mengingat bahwa Rusia kehilangan puluhan juta orang, dan kita juga kehilangan begitu banyak orang. Kami masing-masing berbicara tentang kekuatan Negara-negara kita masing-masing, dan manfaat besar yang akan kita dapatkan suatu hari nanti jika bekerja sama," tambahnya.

Baca Juga: Trump Diam-Diam Tunjuk Utusan untuk Fasilitasi Perundingan Rusia-Ukraina

"Namun pertama-tama, seperti yang kita berdua sepakati, kita ingin menghentikan jutaan kematian yang terjadi dalam Perang dengan Rusia/Ukraina."

Trump menyebut bahwa Putin mendukung kampanyenya yang mengusung slogan "Akal Sehat." Bahkan, ia mengklaim bahwa keduanya telah sepakat untuk saling mengunjungi negara masing-masing.

"Kami juga sepakat agar tim kami masing-masing segera memulai negosiasi, dan kami akan mulai dengan menghubungi Presiden Zelensky, dari Ukraina, untuk memberitahunya tentang percakapan tersebut, sesuatu yang akan saya lakukan sekarang," jelasnya lagi.

Trump juga mengumumkan bahwa Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Direktur CIA John Ratcliffe, Penasihat Keamanan Nasional Michael Waltz, serta Duta Besar dan Utusan Khusus Steve Witkoff akan memimpin negosiasi yang ia yakini akan membawa hasil positif.

"Jutaan orang telah tewas dalam Perang yang tidak akan terjadi jika saya menjadi Presiden, tetapi itu memang terjadi, jadi itu harus diakhiri. Tidak boleh ada lagi nyawa yang hilang!" tambahnya, sembari berterima kasih kepada Putin atas pembebasan warga AS, Marc Fogel.

Baca Juga: Kelakar Trump Soal Ukraina Bakal Jadi Bagian dari Rusia

Dalam unggahan kedua di akun yang sama, Trump mengungkap bahwa ia juga telah berbicara dengan Zelensky mengenai perdamaian antara Ukraina dan Rusia. Ia menegaskan bahwa, seperti Putin, Zelensky juga menginginkan perdamaian.

"Saya baru saja berbicara dengan Presiden Volodymyr Zelenskyy dari Ukraina. Pembicaraan berjalan sangat baik," jelasnya.

"Ia, seperti Presiden Putin, ingin menciptakan PERDAMAIAN," tegasnya. Trump juga menyebutkan bahwa akan ada pertemuan yang diadakan pada hari Jumat di Munich, Jerman, di mana Wakil Presiden AS JD Vance dan Rubio akan memimpin delegasi.

"Saya berharap hasil pertemuan itu akan positif. Sudah saatnya menghentikan Perang yang menggelikan ini, di mana telah terjadi KEMATIAN dan KEHANCURAN yang sangat besar dan sama sekali tidak perlu. Tuhan memberkati rakyat Rusia dan Ukraina."

Negara Arab Jadi Lokasi Pertemuan?

Sementara itu, berdasarkan laporan Reuters, muncul spekulasi bahwa pertemuan langsung antara kedua pemimpin dapat berlangsung di negara ketiga. Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UEA) disebut sebagai lokasi potensial, meskipun belum ada konfirmasi resmi dan informasi ini hanya bersumber dari pihak Rusia.

x|close