Ntvnews.id, Jakarta - Media sosial belakangan ini dihebohkan dengan tagar @KaburAjaDulu yang viral di berbagai platform, salah satunya adalah X (Twitter). Tagar tersebut bahkan sempat menduduki posisi trending di Indonesia selama beberapa waktu.
Ketika mengetikkan kata kunci tagar tersebut di X, pengguna akan menemukan berbagai unggahan yang membahas ajakan untuk berpindah ke negara lain. Ajakan ini mencakup peluang seperti beasiswa pendidikan, kesempatan kerja, serta berbagai alternatif lainnya.
Sejumlah unggahan di X turut mengaitkan #KaburAjaDulu dengan tagar populer lainnya seperti #PeringatanDarurat. Banyak dari cuitan tersebut juga berisi keluhan netizen mengenai berbagai tantangan dan persoalan yang dihadapi di Indonesia.
Meski tampak sebagai fenomena sederhana, popularitas tagar ini mencerminkan bahwa banyak masyarakat Indonesia yang benar-benar mempertimbangkan opsi untuk pindah ke luar negeri demi memperoleh kehidupan yang lebih sejahtera.
View this post on Instagram
Dalam perbincangan seputar #KaburAjaDulu, warganet sering merekomendasikan beberapa negara tujuan seperti Jerman, Jepang, Amerika Serikat, hingga Australia sebagai destinasi yang dinilai lebih menjanjikan.
Penggunaan tagar ini dianggap sebagai sinyal kuat atas kekecewaan publik terhadap pemerintah. Beberapa isu yang sering disorot oleh netizen X meliputi akses pendidikan yang lebih baik, peluang kerja yang lebih luas, serta jaminan kualitas hidup yang lebih baik dibandingkan dengan Indonesia.
Salah satu pendiri Drone Emprit, Ismail Fahmi, mengungkapkan bahwa tren ini mencapai puncak kepopulerannya pada 6 Februari 2025 dengan lebih dari 4 ribu kali disebutkan dalam unggahan di X.
“Tagar #KaburAjaDulu ini sebagai reaksi frustasi atas situasi di Indonesia yang dirasakan sebagian netizen. Mereka mencari informasi lowongan kerja, tip persiapan berangkat, resiko yang harus dipertimbangkan, dan perbandingan tinggal di Indonesia vs LN,” bunyi cuitan Ismail pada 9 Februari 2025.
Viral Tagar #KaburAjaDulu (Instagram)
Meskipun tren ini semakin luas dibicarakan, tak sedikit pula perdebatan yang muncul terkait fenomena ini. Sebagian orang merasa ragu untuk berpindah karena beberapa alasan, salah satunya adalah anggapan bahwa harga bahan pokok di Indonesia masih lebih terjangkau dibandingkan dengan di luar negeri.
Selain itu, beberapa individu juga menilai bahwa kondisi iklim di Indonesia termasuk yang paling nyaman, serta faktor kebersamaan keluarga menjadi aspek yang sangat penting. Hal ini membuat sebagian masyarakat memilih untuk tetap bertahan dan tidak berencana pindah ke negara lain.
Perbincangan mengenai perpindahan kewarganegaraan yang dikemas dalam tren #KaburAjaDulu masih terus berlanjut hingga saat ini.
Tren ini dipandang sebagai bentuk ekspresi kekecewaan serta usaha masyarakat, khususnya generasi muda, dalam mencari kehidupan yang lebih layak dengan mencoba peruntungan di luar negeri.