Ntvnews.id
Juru Bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Philips J. Vermonte, menyatakan bahwa kedekatan Presiden Prabowo dengan para pemimpin Turki, India, dan Malaysia didasarkan pada peran strategis keempat negara sebagai anggota G20.
"Jadi ada peran sebagai negara-negara terdepan dari negara-negara yang sedang membangun di selatan atau 'developing countries' dari 'global south'. Mereka merasa punya kepentingan yang sama untuk memajukan dan menjamin pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan," kata Philips di Jakarta, Jumat 14 Februari 2025.
Philips menyampaikan bahwa pernyataannya merujuk pada serangkaian pertemuan Presiden Prabowo dengan para pemimpin dunia yang berlangsung intens sejak awal tahun. Hal ini mencakup kunjungan kenegaraan ke India dan Malaysia pada akhir Januari, serta pertemuan dengan Presiden Erdogan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.
Prabowo dan Perdana Menteri India Narendra Modi (Istimewa)
Baca juga: Profil Philips Vermonte yang Dilantik Hasan Nasbi Jadi Jubir PCO
Ia menjelaskan bahwa Presiden Prabowo, Presiden Erdogan, PM Modi, dan PM Anwar Ibrahim memiliki tujuan yang sama, yaitu meningkatkan kesejahteraan rakyat masing-masing.
Selain itu, para pemimpin juga membahas peran mereka dalam menjaga perdamaian dunia, mengingat dinamika geopolitik global yang penuh ketidakpastian.
"Mereka juga menjalankan peran menjaga perdamaian dunia di mana semakin banyak terjadi konflik yang menimbulkan ketidakpastian dalam lingkup politik internasional," kata Philips.
Ia menambahkan bahwa filosofi Presiden yang menjalankan "good neighbor policy" atau menjadi bertetangga yang baik, tidak hanya dengan negara ASEAN, tetapi juga di kawasan lainnya, menjadi modal penting untuk Indonesia.
Erdogan Beri Prabowo Mobil Listrik TOGG (Biro Pers Presiden)
Philips menjelaskan bahwa hubungan bilateral yang kuat berawal dari hubungan baik antara para pemimpin negara. Inilah yang mendasari perjalanan luar negeri Presiden Prabowo serta penerimaan tamu kenegaraan di dalam negeri.
"Hubungan luar negeri itu seringkali dimulai dengan hubungan baik antar pemimpin. Jadi saya kira sama dengan modalitas dalam negeri, modalitas luar negeri menjadi dasar bagi banyak perjalanan luar negeri Presiden Prabowo," tutur Philips.
(Sumber: Antara)