Ntvnews.id, Jakarta - Banyak trik perjalanan yang dibagikan oleh para traveler untuk mempermudah perjalanan, namun tidak semuanya aman. Salah satunya adalah penggunaan seat belt yang tidak sesuai dengan fungsinya.
Dilansir dari CNN Internasional, Sabtu, 15 Februari 2025, sebuah tren di TikTok menunjukkan cara tidur di pesawat dengan memanfaatkan seat belt. Caranya adalah dengan duduk sambil mengangkat kaki dan melipatnya ke arah dada, kemudian mengencangkan sabuk pengaman di sekitar pergelangan kaki untuk mencegahnya tergelincir dari kursi. Setelah itu, posisi tidur dilakukan dengan bersandar pada lutut.
Trik ini banyak dibagikan oleh traveler dan sekilas terlihat nyaman, tetapi sebenarnya berbahaya!
Banyak pramugari yang menentang cara ini, termasuk Sara Nelson, Presiden Association of Flight Attendants-CWA, serikat pekerja yang mewakili 55.000 pramugari dari 20 maskapai di Amerika Serikat.
Baca Juga: Cerdik! Pipa Bawah Laut Dilubangi untuk Curi Avtur Pesawat di Bandara Kualanamu Medan
"Ini sangat berbahaya. Sabuk pengaman dirancang untuk dipasang rendah dan kencang di pangkuan Anda demi perlindungan maksimal dalam situasi turbulensi, pendaratan darurat, atau kecelakaan. Jika tidak digunakan dengan benar, bukan hanya Anda yang berisiko, tetapi juga orang lain yang dapat terluka akibat tubuh Anda terlempar dalam turbulensi," ujarnya.
Ia juga menambahkan, "Intinya, ini adalah pelanggaran peraturan federal dan instruksi dari awak kabin. Hentikan! Pelanggaran yang disengaja bisa dikenai denda hingga USD 35.000 atau sekitar Rp 56,9 juta."
Dr. Nathan Connell, ahli hematologi di Rumah Sakit Brigham and Women's serta profesor kedokteran di Harvard Medical School, juga menyampaikan kekhawatirannya bahwa trik ini dapat meningkatkan risiko pembekuan darah.
Baca Juga: Viral Pesawat Puter Balik Gegara Hotspot Wifi, Kok Bisa?
"Sulit untuk memastikan apakah trik ini secara langsung menyebabkan pembekuan darah, tetapi apa pun yang membatasi aliran darah bisa meningkatkan risikonya," jelasnya.
Selain itu, jika terjadi turbulensi atau keadaan darurat, posisi kaki yang terbungkus sabuk pengaman seperti ini bisa menyebabkan cedera pada pergelangan kaki atau kaki, yang juga berisiko memicu pembekuan darah.
Nathan menekankan bahwa efek ini mungkin tidak terjadi secara langsung, tetapi risikonya meningkat jika durasi penerbangan lebih dari empat jam.
"Data menunjukkan bahwa penerbangan lebih dari empat jam dapat meningkatkan risiko pembekuan darah, dan risikonya semakin besar pada penerbangan lebih dari delapan jam. Namun, meskipun risikonya meningkat, jumlah absolut kasus pembekuan darah masih tergolong kecil," ujarnya.
Oleh karena itu, para traveler sebaiknya lebih bijak dalam mengikuti tips atau hack perjalanan. Jangan hanya mencari kenyamanan, tetapi pertimbangkan juga aspek keselamatan dan risiko yang bisa terjadi.