Dedi Mulyadi Sebut Ada Anggaran Tak Penting Senilai Rp5 T di Jabar

NTVNews - Berita Hari Ini, Terbaru dan Viral - 16 Feb 2025, 19:12
thumbnail-author
Dedi
Penulis
thumbnail-author
Tasya Paramitha
Editor
Bagikan
Dedi Mulyadi Dedi Mulyadi (NTVnews.id)

Ntvnews.id, Jakarta - Gubernur Jawa Barat (Jabar) terpilih, Dedi Mulyadi, mengungkapkan adanya anggaran belanja yang dianggap kurang esensial di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar dengan total mencapai Rp5 triliun.

Evaluasi ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari Instruksi Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya efisiensi anggaran. Meskipun belum resmi menjabat, pria yang akrab disapa Demul ini sudah melakukan perhitungan mengenai biaya pembangunan di wilayahnya.

"Perlu saya informasikan, sampai hari ini total dari belanja yang tidak penting, jadi bukan efisiensi menghapus anggaran pembangunan, tidak. Jadi belanja yang tidak penting seperti perjalanan dinas, seminar-seminar, kegiatan-kegiatan proyek yang tidak semestinya dibuat itu totalnya sudah Rp 5 triliun," kata Dedi Mulyadi usai jalani tes kesehatan di Kemendagri, Jakarta Pusat, Minggu, 16 Februari 2025.

 Dedi Mulyadi terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat  <b>(Konfrontasi/Pinterest)</b> Dedi Mulyadi terpilih menjadi Gubernur Jawa Barat (Konfrontasi/Pinterest)

Dedi menegaskan bahwa dalam masa kepemimpinannya, prioritas utama akan diberikan kepada pembangunan yang benar-benar dibutuhkan masyarakat. Dengan demikian, tidak ada lagi penggunaan anggaran untuk hal-hal yang dinilai kurang penting.

Sebagai contoh, ia menyebutkan bahwa anggaran untuk pakaian dinas gubernur serta perjalanan dinas luar negeri yang semula mencapai Rp1,5 miliar akan dihapus sepenuhnya. Selain itu, anggaran perjalanan dinas dalam negeri yang sebelumnya Rp1,8 miliar akan dipangkas menjadi hanya Rp700.000. "Semuanya sudah diberikan contoh dari gubernur sendiri, nanti ke bawahnya ada (efisiensi anggaran juga)," ujarnya.

Dedi mengungkapkan bahwa dana yang berhasil dihemat akan dialokasikan untuk pembangunan ruang kelas baru (RKB) bagi SMA dan SMK, serta pendirian sekolah baru untuk jenjang pendidikan yang sama.

Dedi Mulyadi <b>(NTVnews.id)</b> Dedi Mulyadi (NTVnews.id)

Selain sektor pendidikan, anggaran juga akan dialihkan untuk pembangunan dan perbaikan infrastruktur. Beberapa proyek yang direncanakan meliputi pembangunan jalan lintas yang menghubungkan Parung Panjang, Jalan Puncak 2, serta jalur penghubung Sukabumi-Pangandaran. Tak hanya itu, perbaikan sistem irigasi juga akan diprioritaskan guna meningkatkan ketahanan pangan di Jawa Barat.

Di bidang riset pertanian, Dedi berencana meningkatkan kualitas laboratorium untuk penelitian bibit padi agar sektor pertanian di Jawa Barat semakin berkembang. Selain itu, integrasi layanan kesehatan juga akan diperkuat, mulai dari rumah sakit rujukan hingga puskesmas pembantu.

"Nah seluruh pembaiayaan itu akan diarahkan dengan target pembangunan infrastruktur, pendidikan, kesehatan, irigasi, jalan di Jawa Barat bisa tuntas pada tahun 2026. Karena pada 2027 kita akan mengarahkan pada investasi daerah," tuturnya.

"Sehingga nanti ke depan Jawa Barat memiliki nilai investasi yang cukup dan daerahnya bisa membangun berdasarkan hasil investasi yang dikelola pemerintah Provinsi," kata dia melanjutkan.

x|close