Ntvnews.id, Cape Town - Imam masjid yang secara terbuka mengidentifikasi dirinya sebagai gay, Muhsin Hendricks, tewas akibat penembakan di Afrika Selatan. Hendricks dikenal sebagai imam pertama di dunia yang mengaku sebagai gay.
Dilansir dari AFP, Senin, 17 Februari 2025 Hendricks ditembak mati di dekat kota selatan Gqeberha pada Sabtu, 15 Februari 2025. Ia mengelola sebuah masjid yang diklaim sebagai tempat perlindungan bagi kaum gay dan Muslim yang terpinggirkan.
Menurut keterangan polisi, Hendricks berada di dalam mobil bersama seseorang ketika sebuah kendaraan lain tiba-tiba berhenti di depan mereka dan menghalangi jalan keluar. Dua pria tak dikenal dengan wajah tertutup lalu keluar dari mobil tersebut dan melepaskan beberapa tembakan ke arah kendaraan Hendricks sebelum melarikan diri.
"Pengemudi kendaraan melihat bahwa Hendricks, yang duduk di bagian belakang, telah tertembak dan meninggal dunia," demikian pernyataan kepolisian Eastern Cape.
Baca Juga: Kemlu: Jenazah WNI Korban Penembakan di Malaysia akan Dipulangkan ke Sumut
Polisi mengonfirmasi keaslian video yang beredar di media sosial yang menunjukkan insiden penembakan di Bethelsdorp, dekat Gqeberha. Pihak berwenang juga meminta siapa pun yang memiliki informasi terkait kasus ini untuk segera melapor.
"Motif pembunuhan ini masih belum diketahui dan tengah diselidiki," tambah polisi.
Asosiasi Internasional Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks (ILGA) mengecam keras pembunuhan tersebut. Hendricks, yang aktif dalam berbagai kelompok advokasi LGBTQ, telah menyatakan dirinya sebagai gay sejak tahun 1996.
"Keluarga ILGA World sangat terkejut dengan kabar pembunuhan Muhsin Hendricks dan mendesak pihak berwenang untuk menyelidiki kasus ini secara menyeluruh, karena kami khawatir ini adalah kejahatan berbasis kebencian," ujar Direktur Eksekutif ILGA, Julia Ehrt.
Baca Juga: Pengadilan Militer Jakarta Terima Berkas Kasus Penembakan Bos Rental Mobil oleh TNI AL
Hendricks mengelola Masjid Al-Ghurbaah di Wynberg, dekat tempat kelahirannya di Cape Town. Berdasarkan informasi dari situs resminya, masjid tersebut menyediakan "ruang aman bagi Muslim queer dan perempuan terpinggirkan untuk menjalankan ajaran Islam."
Hendricks, yang menjadi subjek film dokumenter tahun 2022 berjudul The Radical, pernah mengungkapkan bahwa dirinya kerap menerima ancaman. Namun, ia menegaskan bahwa "kebutuhan untuk menjadi autentik lebih besar daripada rasa takut akan kematian."
Afrika Selatan sendiri memiliki tingkat pembunuhan yang tinggi, dengan sekitar 28.000 kasus pembunuhan yang tercatat dalam setahun hingga Februari 2024.